[POJOK FILM] ‘Burning’ adalah Cerita Tentang Pemuda yang Berbicara dengan Hati

cr: CGV Arthouse via Korea Herald

Menonton film Lee Chang Dong benar-benar bukan pengalaman tipe “santai dan rileks”, karena sang sutradara memenantang penonton dengan mengajukan pertanyaan sebagai sebuah bentuk komunikasi, mengundangnya untuk mempertimbangkan isu terkait dalam masyarakat modern seperti salah satu etika.

“Burning,” yang dibintangi oleh Yoo Ah In, Steven Yeun dan aktris pendatang baru Jeon Jong Seo, adalah film misteri drama yang didalamnya sendiri diselimuti oleh misteri. Dalam konferensi pers yang diadakan sebelum berangkat ke 2018 Cannes Film Festival -- dimana film ini akan berkompetisi untuk Palme d’Or -- para pemain dan Lee menawarkan lebih banyak petunjuk.

“Film ini adalah kisah para pemuda, dan yang aku inginkan untuk berkomunikasi dengan mereka melalui sentimen dan emosi mereka,” ujar Lee, menambahkan bahwa meskipun pertanyaan tentang etika biasanya melibatkan intelektual, film ini lebih dekat dengan hati.

“Aku ingin mengambil pendekatan berbeda dibandingkan berbicara tentang etika. Itu lebih sentimental.” 

Film ini berdasarkan “Barn Burning,” sebuah cerita pendek karya Haruki Murakami yang terinspirasi dari cerita pendek William Faulkner dengan judul sama, yang menyelidiki misteri tentang seorang pria yang membakar sebuah gudang dan metafora yang menjelaskannya.

“Aku ingin memperluas misteri ini ke dunia dimana para pemuda tinggal,” katanya. “Melihat lebih dekat ke kehidupan sehari-hari, hal tersebut bisa terasa familiar tapi justru ketegangannya ada di sana. Idenya adalah thriller -- misteri dalam kehidupan sehari-hari kita.”

Bekerja dengan sang sutradara untuk pertama kalinya, Yeun mengatakan bahwa meskipun lisensi kreatif dari adaptasi film, sang sutradara mampu mempertahankan perasaan dari kisah aslinya. Dia menambahkan bahwa Lee berhasil “mewarnainya” dengan unsur-unsur Korea sementara merangkai kisahnya menjadi dongeng universal.

Menjadi yang termuda diantara trio para pemain, Jeon mengatakan dia mengenali kisah para pemuda yang disampaikan “Burning”. 

“Ada amarah dan rasa penekanan yang bahkan kami tidak mengetahui bahwa kami memilikinya sebagai seorang pemuda. Aku pikir banyak hal yang kami rasakan di kehidupan sehari-hari ada dalam film ini.

Lee mengatakan film ini juga mengundang para penonton untuk berpikir tentang film itu sendiri, dengan sebuah greenhouse terbengkalai bertindak sebagai metafora dalam film sebagai medium. Dia menambahkan bahwa film ini mungkin terasa berbeda dibandingkan dengan karya-karya sebelumnya. 

“Burning” akan tayang premiere di Cannes festival pada tanggal 16 Mei, dan akan tayang di teater lokal (Korea Selatan) pada tanggal 17 Mei.

Baca review film 'Burning' di sini.

Sumber: Korea Herald
Trans & Edited by: BEBEK K-PO
-Kwik-

0 comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan Komentar kalian !

Satu Komentar kalian memberikan motivasi bagi Kwik, Kwek, Kwak untuk menulis info & review terbaru
Terimakasih😊

No SARA!