• REVIEW CDRAMA Shining For One Thing (2022))

    "Jika kalian diberi kesempatan untuk mengulang kehidupan kalian, akankah kalian mengambil kesempatan itu?" - Lin Beixing

  • POJOK BEBEK 19 Drama Korea 2019 Terbaik versi BEBEK K-PO

    Beberapa rekomendasi drama korea tahun 2019 terbaik versi Kwak, Kwik, dan Kwek BEBEK K-PO.

  • REVIEW DRAMA Itaewon Class (2020)

    Perjuangan Park Sae Ro Yi (Park Seo Joon) untuk membangun bisnis di bidang makanan no. 1 di Korea Selatan demi membalaskan dendamnya pada CEO Jang Dae Hee (Yoo Jae Myung).

  • REVIEW FILM Secret Zoo (2020)

    Tae-soo harus menghidupkan kembali kebun binatang yang sudah bangkrut, namun masalahnya di sana tidak ada hewan untuk ditunjukkan. Apa jadinya Kebun Binatang tanpa binatang?

  • REVIEW DRAMA Crash Landing On You (2020)

    Ketika sebuah kecelakaan paralayang membuat seorang pewaris konglomerat mendarat di utara DMZ, seorang tentara Korea Utara yang gagah menyelamatkannya dan menyembunyikannya dari pihak berwajib.

[REVIEW FILM] Kamen Rider Geats x Revice: Movie Battle Royale (2023)

Kamen Rider Geats x Revice: Movie Battle Royale (2023)

Generasi 90an mana suaranyaaa??? Buat para Gen 90an, Kamen Rider pasti sudah tidak asing lagi dan pernah mewarnai hari minggu kita di layar kaca. Universe Kamen Rider masa kini memang sudah jauh berkembang dari serial Ksatria Baja Hitam dulu, namun jangan kecil hati, dipastikan untuk para fans Kamen Rider, film Kamen Rider Geats x Revice: Movie Battle Royale ini disebut-sebut sebagai film warabala Kamen Rider yang tidak boleh dilewatkan. Film layar lebar ini akan meneruskan cerita sebelumnya dari tiga Kamen Rider yaitu Kamen Rider Geats, Kamen Rider Revice dan Kamen Rider Ryuki. Meskipun Kwik juga sudah lama tidak mengikuti perkembangan universe Kamen Rider yang makin beragam, tapi selama jalannya film Kwik tetap bisa menikmatinya... Apalagi Kamen Rider Ryuki termasuk salah satu series Kamen Rider kesukaan Kwik...

Berkat undangan special screening dari Moxienotion sebagai distributor film ini, Kwik dan tim Bebek K-po jadi bisa nonton film ini sebelum official release-nya tanggal 31 Mei 2023. Sejujurnya Kwik agak ragu karna udah lama gak ngikutin perjalanan universe Kamen Rider, jadi akut agak gak nyambung pas nontonnya ntar, tapi akhirnya Kwik coba memberanikan diri dan mengambil sudut pandang penonton awam. Sebelum film dimulai, Kwik udah disurprise dengan kemunculan para cosplayer Kamen Rider... Berikut potret keseruan acara special screening 29 Mei 2023 kemarin.

Kamen Rider Geats x Revice Screening Bebek K-po

Bebek K-poers ada yang kenalin nama-nama Kamen Riders di foto ini gak??? Jujur Kwik udah agak-agak lupa nama-namanya, tapi familiar dengan bentukannya... wkwkwk...


Foto di samping adalah foto 2 tokoh utama film kita kali ini... Kamen Rider Geats dan Kamen Rider Revice... Kece banget yah cosplayer ini berpose pas di depan poster filmnya... bener-bener naikin antisipasi para penonton sebelum pemutaran filmnya. Mereka juga melayani beberapa fans dan penonton yang mau berfoto bersama lho...
Pas sebelum filmnya diputar, para cosplayer tadi juga memberikan pertunjukan pembuka yang diakhiri dengan foto bersama... Selain itu, pihak Moxienotion juga berbagi merchandise resmi bagi 2 penonton yang bisa menjawab pertanyaan serta 4 orang beruntung yang duduk di kursi dengan merch yang telah disembunyikan oleh pihak Moxienotion... Buat kalian yang belum nonton, jangan sediihh... Moxienotion dan CGV juga akan mengadakan paket fans screening yang sudah termasuk merchandise resmi di harga tiketnya yaa.... so buat penggemar Kamen Rider, langsung cusss booking tiketnya...

Suasana di dalam Studio

Detail Film:

  • Runtime: 96 menit
  • Bahasa: Jepang dengan subtitle Bahasa Indonesia dan Inggris
  • Rating: Semua Umur
  • Sutradara: Hanta Konoshita dan Yuya Takahashi
  • Tanggal Rilis: 31 Mei 2023 (Indonesia)

Sinopsis:

Awal dari film ini akan mengungkap kisah penutupan Kamen Rider Revice dan membuka jalan ke sebuah permainan menakutkan dimana para riders akan mendeklarasikan perang antar satu sama lain. Memulai perjalanan yang mendebarkan, Ace Ukiyo (Kamen Rider Geats) dan sejumlah Rider lainnya, yang sebelumnya bertarung dalam Desire Grand Prix, mendapati diri mereka dipanggil untuk berpartisipasi dalam permainan baru "Desire Royale." Sang juru kunci permainan yang misterius, tersembunyi dalam bayangan, mengatur serangkaian tantangan yang membingungkan, menggunakan taktik licik untuk mengumpulkan para riders untuk pertarungan dahsyat yang belum pernah terjadi sebelumnya!

Di tengah kekacauan tersebut, seorang rider misterius muncul, menandai dimulainya permainan pertarungan antar riders yang tidak tertandingi. Mereka akan menguji batas kepahlawanan dan tekad dimana takdir para riders bergantung pada keseimbangan. Penonton akan disuguhkan tontonan sinematik yang menegangkan dan plot yang tidak mudah ditebak, meninggalkan pertanyaan siapakah yang akan muncul menjadi pemenang tertinggi dalam pertarungan ini.

Proses penulisan film ini dibagi menjadi dua bagian, dimana Hanta Konoshita menuliskan porsi pertama yaitu finale sesungguhnya dari Kamen Rider Revice kemudian porsi keduanya oleh Yuya Takahashi yang menciptakan “Devil Marathon Game” sebagai misi eksklusif dari film ini. Tentunya tanpa meninggalkan elemen dan karakter dari Kamen Rider Ryuki untuk memperingati anniversary ke-20 dengan Takamasa Suga, Satoshi Matsuda dan Takashi Hagino memerankan kembali sebagai Shinji Kido, Ren Akiyama dan Takeshi Asakura.

Sumber:Moxienotion

Trailer:


Review:

Sebagai bagian dari Generasi 90an, Kwik sempat menggemari serial Tokusatsu asal Jepang ini. Beberapa serialnya Kwik ikuti dengan rajin melalui televisi. Semakin lama, universe Kamen Rider semakin berkembang. Namun sayangnya, Kwik sudah tidak rajin lagi mengikuti perkembangannya sehingga Kwik sudah tidak paham nama-nama karakter Kamen Rider baru. Awal dapet undangan dari Moxienotion, Kwik antara excited dan khawatir... Senang karena semacam nostalgia masa kecil, tapi juga khawatir takut tidak bisa mengikuti alurnya dengan baik karena belum menonton serial kamen rider geats dan revice sebelumnya. Tapi rasa penasaran Kwik mengalahkan rasa khawatir, sekaligus ingin mencoba memberi pendapat dari sudut pandang penonton awam.

Bisa dibilang film ini sebagian besar merupakan "fan service" bagi para penggemar serial Tokusatsu, baik yang up-to-date dengan serial terbaru, maupun 'mantan' penggemar yang sudah lama vakum seperti Kwik... wkwkwk... Tidak hanya bagi penggemar kamen rider geats dan revice, kemunculan kamen rider ryuki dalam rangka anniversary yang ke-20 tentunya memberi kesan tersendiri bagi para penggemar kamen rider versi 'lawas'.


Kwik salut dengan Om-Om Kamen Rider Ryuki yang masih tampil menawan dengan karakternya masing-masing... Sungguh menyuguhkan nuansa nostalgia...!!! Dilengkapi dengan CGI yang tentunya sudah sangat jauh berkembang dibandingkan dengan saat kecil dulu, film yang sebagian besar berisi pertempuran ini terasa makin seru... Tentunya dengan tetap mempertahankan warna dari serial Kamen Rider yaaa...

Durasi yang hanya 96 menit terasa singkat bagi Kwik... Memang jika dibandingkan dengan durasi film Jepang pada umumnya yang mencapai 120 menit, film ini lebih pendek. Ditambah dengan porsi cerita yang didominasi dengan pertempuran dan adegan aksi membuat alurnya terasa semakin pendek. Kwik sempat merasa 'kurang', ingin lebih panjang adegannya... tapi dari segi alur cerita, durasi ini sudah mencakup penyelesaian konflik utama. Gara-gara film ini Kwik jadi ingin menonton lagi serial-serial kamen rider... wkwkkwk...



Sejujurnya, film ini memang lebih ditujukan pada penggemar Kamen Rider yang update. Kwik agak-agak kebingungan dengan beberapa karakter kamen rider baru yang tidak familiar... (yak Kwik cuma familiar dengan karakter kamen rider ryuga... wakakaka...) Namun tidak terlalu masalah bagi para penonton yang gemar adegan pertarungan ala tokusatsu, hanya saja unsur 'nostalgia'-nya mungkin akan kurang terasa.

Setelah sukses dengan perilisannya di negeri asalnya pada tanggal 23 Desember 2022 lalu, kini fans kamen rider di Indonesia diajak untuk menjadi saksi bersejarah kelanjutan perjalanan superhero Jepang legendaris ini di tanggal 31 Mei 2023. Saksikan pertarungan abad ini di CGV, Cinepolis, dan bioskop lainnya di tanah air dan siapkan diri anda untuk terpukau dengan petualangan crossover dari para Kamen Rider.

Original by Bebek K-po
-Kwik-



[REVIEW DRAMA] Blind (2022)

Blind (2022)


  • Judul: 블라인드 / Beullaindeu (Blind)
  • Genre: Misteri, thriller, crime
  • Episode: 16
  • Saluran Tayang: tvN, viu
  • Periode Tayang: 16 Sep - 05 Nov 2022
  • Jadwal Tayang: Jumat & Sabtu 22:40 KST
  • Perusahaan Produksi: Studio Dragon, Fantagio
  • Sutradara: Shin Yong Hwi
  • Penulis Naskah: Kwon Ki Kyung
  • Bahasa: Korea
  • Negara Asal: Korea Selatan

Sinopsis:

Ryu Sung-Joon (TaecYeon), Ryu Sung-Hoon (Ha Seok-Jin) dan Jo Eun-Ki (Jung Eun-Ji) terlibat dalam sebuah kasus pembunuhan berantan yang melibatkan anggota juri sebagai korbannya. Mereka bertiga mencoba mengungkapkan kebenaran dibalik kematian yang terjadi.

Ryu Sung-Joon bekerja sebagai seorang detektif yang antusias. Dia selalu bertekad untuk menangkap orang-orang jahat. Karena tekadnya, tingkat penangkapannya selalu berada di antara peringkat atas. Kakaknya adalah Ryu Sung-Hoon yang bekerja sebagai seorang hakim. Ryu Sung-Hoon adalah seorang perfeksionis dan cukup cerdas hingga lolos ujian pengacara (bar exam) sebagai nilai tertinggi dan lulus sebagai peringkat tertinggi di angkatannya dari Lembaga Penelitian dan Pelatihan Yudisial. Dia adalah seorang pria jujur yang melakukan yang terbaik untuk memberikan keputusan yang adil. Jo Eun-Ki (Jung Eun-Ji) bekerja sebagai pekerja sosial. Dia memiliki hati yang hangat dan penuh dengan rasa keadial. Dia selalu mengutamakan orang lain dan mencoba menjadi wali yang dapat diandalkan bagi anak-anak yang datang dari latar belakang buruk. (Asianwiki)

Pemeran Utama:

  • Ok Taecyeon sebagai Ryu Sung Joon (30)
  • Ha Seok Jin sebagai Ryu Sung Hoon (35)
  • Jung Eun Ji sebagai Jo Eun Ki (29)

Jury:

  • Kim Ha Kyun sebagai Kang Young Ki (62)
  • Choi Ji Yun (최지연) sebagai Kwon Kyung Ja (47)
  • Jo Seung Yun sebagai Bae Chul Ho (52)
  • Chae Dong Hyun (채동현) sebagai Ahn Tae Ho (35)
  • Baek Seung Hee sebagai Yum Hye Jin (33)
  • Park Ji Bin sebagai Jung In Sung (30)
  • Choi Jae Sup (최재섭) sebagai Choi Soon Kil (49)
  • Oh Seung Yoon sebagai Charles / Lee Jong Soo (32)


Trailer:



Review:

Sudah lama rasanya Kwik tidak menonton drama dengan vibe dark semacam ini. Memang drama genre begini adalah genre favorit Kwik banget, sejak awal membaca sinopsisnya Kwik langsung tertarik dan memasukkan drama ini dalam daftar yang harus ditonton. Episode pembukanya agak membingungkan, dan sepintas memberikan vibe yang mirip dengan Awaken. Meskipun tayang di tvN, drama ini selayaknya drama-drama OCN yang warna latarnya penuh kegelapan. Perlu menaikkan brightness gadget kalian untuk bisa melihat tiap adegannya dengan lebih teliti... hehehehe...

Melihat karya-karya garapan sutradaranya, udah gak ragu lagi. Deretan judul drama genre crime thriller berbaris rapi, termasuk salah satu drama genre thriller favorit Kwik, yaitu Gap Dong dan Bad Guys. Dua drama Korea yang membuat Kwik sadar bahwa genre drakor tidak hanya yang manis-manis saja, dan genre thriller drakor tak kalah menariknya dengan genre lainnya.

Kwik hanya pernah nonton 1 drama karya penulisnya, tapi sering mendengar reputasi drama sharp 1 dan 2. Kwak juga pernah mereview salah 1 drama garapannya yaitu Andante. Nampaknya karya sang penulis kebanyakan bertema tentang sekolah dan coming of age story dan mungkin ini jadi karya genre thriller crime pertamanya.

Seperti yang sudah Kwik singgung di awal, episode 1 yang merupakan pembuka berisi adegan yang membingungkan. Sekelompok anak kecil berlari dari kejaran anjing dan beberapa penjaga. Diliputi dengan latar malam hari dengan tone yang sangat gelap, Kwik jadi semakin bingung mereka siapa dimana dan sedang apa? Adegan pembuka drama ini juga agak sensitif menurut Kwik, jadi bagi yang tidak kuat dengan adegan kekerasan dan berdarah-darah, harap berhati-hati dalam menontonnya yah... Beranjak pada adegan di masa sekarang (ketika para karakter dewasa), dimulai pula misteri yang baru. Namun layaknya Awaken, adegan pembuka para karakter cilik ini patut diperhatikan baik-baik dan akan terus menjadi kunci berjalannya alur drama ini.

Plot twist seakan menjadi kewajiban untuk drama bergenre semacam ini, dan tentunya berbagai karakter dengan gelagat yang mencurigakan semakin membuat drama ini menarik dan mengajak penonton untuk berpikir lebih jauh dalam menebak pelaku utamanya. Meskipun bisa dibilang pencinta drama thriller pasti seakan sudah memiliki beberapa kandidat pelaku utama, namun alur yang dibentuk drama ini membuat penonton menjadi agak-agak ragu dengan tebakannya. Pemilihan alur memang sangat krusial bagi drama misteri semacam ini, dan drama ini Kwik rasa sukses membangun tensi dan kebingungan penonton di awal hingga menjelang akhir drama. Sayangnya, beberapa episode terakhir terkesan agak dragging dengan tensi yang menurun dan tempo yeng melambat sehingga membuat penonton agak bosan. Pengungkapan pelaku utama terkesan diulur-ulur dengan sengaja memutar-mutar alur cerita. Mungkin kalau drama ini sebatas 12 atau 14 episode akan lebih pas dan tidak terkesan mengulur-ulur cerita.

Didukung dengan akting para pemerannya yang oke banget, drama ini jadi semakin menarik. Kwik paling semangat saat tau ada Park Jibin dalam daftar pemerannya. Selepas dari Wajib Militer, nih dedek aktor satu ini tuh sering ambil peran karakter-karakter villain dan ambigu gitu... Jadi pas dia muncul dengan sosok karakternya di drama ini, Kwik semacam otomatis menaruh curiga padanya... wakakka... Tapi apakah benar dia adalah pelakunya??? Silahkan nonton sendiri atau cari spoilernya pasti sudah banyak beredar di dunia maya... ahahha...

Meskipun ada beberapa hal yang agak-agak kurang sreg serta tensi yang seakan menurun di episode-episode terakhir, namun Kwik tetap puas dengan drama ini. Drama ini Kwik rekomendasikan bagi penggemar drama thriller crime dengan nuansa gelap.
Rating dari Kwik: 8,5/10

Original by Bebek K-po
-Kwik-

[REVIEW DRAMA] Someday or One Day (2019)


Someday or One Day (2019)

  • Judul: 想見你 (想见你) / Xiang Jian Ni / Someday or One Day
  • Genre: Perjalanan waktu, roman, suspense
  • Episode: 13
  • Saluran Tayang: CTV
  • Jadwal Tayang: Minggu 22:00
  • Periode Tayang: 17 Nov 2019 s/d 16 Feb 2020
  • Sutradara: Huang Tian Ren
  • Penulis Naskah: Jian Qi Feng, Lin Xin Hui

Sinopsis:

Di tahun 2019, Huang Yu Xuan yang berusia 27 tahun sangat merindukan kekasihnya Wang Quan Sheng,  yang hilang selama dua tahun dan diduga telah meninggal. Harapan ulang tahunnya kali ini adalah untuk dapat "melihat kekasihnya". Di tahun 2008, Chen Yun Ru yang berusia 17 tahun jatuh cinta pada seorang lelaki yang ternyata tidak memiliki perasaan yang sama terhadapnya. Harapannya saat ulang tahun kali ini adalah untuk "menjadi gadis yang disukai oleh Li Zi Wei." Suatu hari, Huang Yu Xuan menerima sebuah walkman dan kaset musik dari orang tak dikenal. Dia tertidur saat mendengarkan lagu tersebut dan terbangun sambil melihat Wang Quan Sheng duduk disampingnya. Dia percaya bahwa akhirnya dia dapat kembali bersama kekasihnya, namun ada hal yang sangat mengejutkan. Dia mengetahui bahwa saat ini dia bukan lagi seorang wanita berusia 27 tahun namun seorang siswi SMA bernama Chen Yun Ru, yang berada di rumah sakit setelah mengalami cedera kepala. Dan lelaki disampingnya bukanlah kekasihnya, namun teman sekolahnya bernama Li Zi Wei. Terjebak di masa lalu, menjalani kehidupan orang lain, kematian Chen Yun Ru di tahun 1999 akan menjadi kematian Huang Yu Xuan jika dia tidak bisa mengetahui bagaimana dia bisa dirawat di RS. Sementara itu, Li Zi Wei mendapati dirinya sendiri anehnya tertarik pada gadis yang seharusnya adalah Chen Yun Ru, meskipun dia mengetahui fakta bahwa teman dekatnya Mo Jun Jie menyukai sang gadis... Dapatkah cinta sejati menemukan jalannya untuk menjembatani jarak waktu yang terlihat tak dapat diatasi? (mydramalist)


Pemeran Utama:

  • Alice Ko (Ko Chia Yen) sebagai Huang Yu Xuan / Chen Yun Ru
    • Zhang You Fei (郑又菲) as Huang Yu Xuan (muda)
  • Greg Hsu sebagai Wang Quan Sheng / Lin Zi Wei
  • Patrick Shih sebagai Mo Jun Jie
    • Emil Ho (何承蔚) sebagai Mo Jun Jie (muda)

Trailer:



Review:

Judul drama ini entah sudah berapa kali muncul di daftar rekomendasi cdrama yang Kwik baca, dan entah sudah dari kapan sebenarnya Kwik pengen banget nonton nih drama. Namun ada saja yang membuat Kwik jadi batal nonton nih drama. Sampai pada akhirnya ada berita kalau drama ini akan dibuat versi film dengan cast aslinya. Di awal tahun yang baru ini, Kwik dapat kabar kalo versi filmnya akan tayang di Indonesia mulai tanggal 25 Januari. Dan dari situ akhirnya Kwik bertekad untuk menonton versi filmnya saja. Ternyata versi filmnya begitu menarik dan terasa kurang sehingga akhirnya Kwik mulai menuntaskan dramanya setelah sekian lama... Review versi filmnya dapat dibaca disini.

Seringkali tema-tema cdrama tidak kalah fresh dengan drakor ataupun Jdorama terutama untuk genre roman sekolah, namun entah kenapa seakan agak kurang pamor. Drama ini menyajikan sebuah genre yang fresh dan menarik bagi Kwik. Perpaduan antara misteri, roman, coming of age, disertai topik fantasi perjalanan waktu. Meskipun mengawali drama ini karena penasaran dengan beberapa bagian di filmnya yang masih mengganjal, namun ternyata drama ini memiliki jalur cerita yang berbeda dengan versi filmnya dan dapat ditonton secara terpisah.

Durasi 1 episode drama ini bisa dibilang cukup lama dibanding cdrama lainnya, sekitar 70 menitan sementara cdrama lain hanya sekitar 45 menitan. Meskipun demikian, tiap episodenya tidak terasa membosankan. Pada episode-episode awal mungkin kita akan dibuat bingung karena belum terlalu paham, dan dibuat penasaran dengan beberapa hal namun tenang saja, perlahan-lahan akan terjawab. Jika kalian lebih dulu menonton filmnya, mungkin akan lebih bingung seperti yang Kwik rasakan. Jadi sebaiknya menonton dengan menganggap keduanya tidak terlalu berkaitan, atau menonton versi dramanya terlebih dahulu.

Ide cerita drama ini cukup unik, biasanya dalam perjalanan waktu seseorang tetap menjadi dirinya di masa lalu. Berbeda halnya dengan drama ini, perjalanan waktu terjadi dengan melibatkan dua orang doppleganger yang berbeda generasi (usia). Meskipun masih ada beberapa hal yang belum dapat dijelaskan dengan baik mengenai aturan perjalanan waktu yang terjadi, namun secara keseluruhan Kwik puas dan suka sekali dengan ide ceritanya serta eksekusinya. Drama ini semacam paket komplit, ada kisah percintaan, persahabatan, persaingan, konflik keluarga, pencarian jati diri, dan juga ada misteri yang cukup menegangkan. Karena keragaman topik yang dibaur menjadi satu, penonton jadi dibuat merasakan beragam emosi, senang, sedih, tegang, dan gemas. Drama ini memiliki alur yang unik dan agak membingungkan, jadi harus benar-benar cermat dengan tanggal-tanggal yang disebutkan dalam drama ini.

Kwik suka chemistry antara Alice Ko, Greg Hsu dan Patrick Shih dan penggambaran mereka akan masing-masing karakter. Alice Ko dan Greg Hsu menyajikan dua karakter yang berbeda dalam satu drama dengan sangat baik. Meskipun secara fisik sama, namun kedua doppleganger memiliki karakter yang berbeda. Selain itu Patrick Shih juga sangat sukses menggambarkan Mo Jun Jie dengan ekspresi-ekspresinya yang dalam. Walau tak banyak dialog, tapi Kwik tetap ikut merasakan emosi Mo Jun Jie yang kompleks melalui ekspresi-ekspresi yang ditunjukkan. Duo pemeran utama pria ini (Greg Hsu dan Patrick Shih) benar-benar membuat Kwik terpesona, baik dari penampilan maupun dari akting.

Secara sinematografi, drama ini masih kalah dibanding sinematografi drakor-drakor yang makin ciamik, namun bagi Kwik sudah cukup bagus dan bahkan mungkin membuat scene drama ini jadi terasa lebih realistis dan 'dekat' dengan penonton. Tapi di sisi lain, drama ini memiliki daftar OST dan musik latar yang kece. Kwik jadi terngiang-ngiang dengan lagu Wu Bai - Last Dance dan beberapa lagu yang dijadikan latar dalam drama ini.

Bagi kalian yang suka tema perjalanan waktu yang komplit namun tidak terlalu menguras otak, cobalah untuk menonton drama ini. 
Rating dari Kwik: 8.8/10

Original by Bebek K-po
-Kwik-

[REVIEW FILM] Someday or One Day: The Movie (2022)

Someday or One Day: The Movie (2022)

  • Judul: Someday or One Day: The Movie
  • Judul Asli: 想見你
  • Dikenal Sebagai: Some Day Or One Day? , 想见你 , Want to Meet You , Some Day or One Day , Xiang Jian Ni
  • Asal: Taiwan
  • Tanggal Rilis: 24 Des 2022 (Taiwan); 25 Jan 2023 (Indonesia)
  • Durasi: 1 jam 47 menit
  • Sutradara: Tien Jen Huang
  • Penulis Naskah: Hsin Hui Lin, Chi Feng Chien
  • Genre: Thriller, Roman, Sci-Fi

Sinopsis:

Pada tahun 2009, Li Zi Wei yang berusia 28 tahun bertemu dengan Huang Yu Xuan yang berumur 17 tahun. Dua kehidupan yang tidak bersalah dan tidak terpengaruh yang masing-masing dapat merasakan bekas seperti kehidupan masa lalu dan masa kini mereka. Namun, mereka tidak dapat menemukan bukti yang cukup untuk mengisi kekosongan di dasar hati mereka. Sebuah kecelakaan membuat mereka jatuh ke dalam lingkaran mobius lain yang telah terjadi berkali-kali. Baru saat itulah mereka menyadari bahwa di waktu dan ruang yang berbeda, mereka pernah memiliki cinta sejati yang dalam yang melewati garis waktu yang tak terhitung jumlahnya dalam rangka mencari satu sama lain tanpa penyesalan. Namun dalam kisah tersebut, cinta terdalam mereka memiliki harga yang sangat tinggi. Jika mereka dapat memulai lagi, akankah mereka memilih untuk bertemu kembali dalam kehidupan yang normal, atau terluka oleh kenangan yang terukir dalam hati dan tulang mereka? Atau mungkin mereka dapat memilih untuk menyakiti dan mencintai sekali lagi, bertaruh pada akhir yang berbeda?


Pemeran Utama:

  • Alice Ko (Ko Chia Yen) sebagai Huang Yu Xuan / Chen Yun Ru
  • Greg Hsu sebagai Li Zi Wei / Wang Quan Sheng
  • Patrick Shih sebagai Mo Jun Jie
Sumber: Mydramalist

Trailer:


Review:

Film yang membuat Kwik penasaran karena versi dramanya sangat sering Kwik temui di daftar rekomendasi cdrama. Saat tahu bahwa akan dibuat versi film dan akan tayang di Indonesia, Kwik langsung tanpa pikir panjang memutuskan untuk menontonnya. Review versi dramanya bisa dibaca disini.

Meskipun berjudul sama dengan daftar aktor yang sama pula, namun film ini bisa dianggap cerita yang terpisah dari dramanya. Namun sepertinya lebih baik kalau sudah menonton versi dramanya, karena ada beberapa cuplikan adegan atau foto dari versi dramanya yang tidak terlalu digambarkan dengan jelas dalam film. Selain itu, film ini juga bisa dianggap sebagai kelanjutan dramanya juga bisa dengan mengaitkan apa yang terjadi pada akhir versi drama dengan awal filmnya.

Dengan durasi yang tidak sampai 2 jam, film ini terasa singkat dan to the point. Dengan durasi singkat tersebut, penonton benar-benar disuguhi adegan yang padat dan tidak bertele-tele sehingga tidak ada kata bosan saat menonton film ini, yang ada adalah rasa 'kurang' dan ingin kisah yang lebih panjang. Karena itulah Kwik jadi terdorong untuk menonton versi dramanya setelah menonton versi film. Sayangnya, keterbatasan durasi ini juga membuat adanya beberapa hal yang tidak dijelaskan dengan detail. Walaupun tidak terlalu berpengaruh terhadap alur utama cerita, namun tetap saja dapat membuat penonton penasaran dan merasa ada yang kurang.

Masih dengan konsep yang sama, perjalanan waktu dengan kunci para doppelganger namun film ini sukses menambahkan elemen baru yang membuatnya unik dan berbeda dari dramanya. Selain alurnya yang memang berbeda, versi film ini menambahkan unsur dunia paralel yang membuat Kwik merasa kagum dan penasaran dengan proses syuting dan editingnya... ahhaha...

Walaupun hanya berdurasi lebih panjang sedikit dari 1 episode dramanya, film ini tetap mampu mengajak penonton untuk tertawa, bersedih, tegang serta menikmati adegan romantis. Yah walau karena durasi yang singkat itu, kita jadi semacam tidak terlalu dibiarkan berlarut dalam satu emosi untuk waktu yang lama. Ditambah dengan adanya kebingungan untuk mencerna alur waktunya (salah satu masalah genre perjalanan waktu.. hehehe)

Nuansa film ini Kwik rasa lebih cerah dibanding dengan dramanya dan lebih fokus pada kisah romansa antara kedua (atau lebih 🤣) tokoh utama. Dengan mempertahankan para pemeran versi dramanya, chemistry aktor-aktris pada film ini jadi terlihat semakin bagus. Greg Hsu makin membuat Kwik terpukau saja dengan pesonanya 🙈

Garis waktu dalam film lebih sederhana dan lebih terlihat jelas dengan adanya kalender yang menunjukkan garis waktu saat itu setiap kali terjadi perjalanan waktu. Namun tetap saja Kwik mewanti-wanti kalian para penonton untuk fokus pada alur dan garis waktu film agar tidak bingung.

Layaknya dalam drama, Kwik ingin menyampaikan kekaguman pada penata musik film ini. Masih setia dengan Wu Bai - Last Dance ditambah beberapa lagu baru, musik latar yang mengiringi setiap adegannya terasa pas dan bahkan seakan membuat emosi dalam adegan menjadi lebih sempurna dan tersampaikan pada penonton. Sinematografi pada film ini lebih baik dibanding dramanya, walaupun tidak banyak melibatkan lokasi berbeda namun terlihat kualitas gambar dan editing lebih baik. Adegan-adegan sederhana terlihat lebih estetik, seperti pada saat adegan bermain hujan dalam kenangan Li Zi Wei.

Kwik ingin merekomendasikan film ini bagi kalian yang suka genre romansa dengan bumbu fantasi ringan. Bagi penggemar tema perjalanan waktu namun tidak sanggup mencerna alur dan konflik yang berat, film ini bisa menjadi salah satu pilihan.
Rating dari Kwik: 8,5/10

Original by Bebek K-po
-Kwik-

[REVIEW DRAMA] Under The Queen's Umbrella (2022)

Under The Queen's Umbrella (2022)

  • Judul: Under The Queen's Umbrella / 슈룹 / Syurup
  • Judul Lain: The Queen's Umbrella
  • Genre: Sejarah, black comedy
  • Episode: 16
  • Saluran Tayang: tvN, Netflix
  • Periode Tayang: 15 Oktober - 04 Desember 2022
  • Jadwal Tayang: Sabtu &  Minggu 21:10 KST
  • Perusahaan Produksi: Studio Dragon, How Pictures (하우픽쳐스)
  • Sutradara: Kim Hyung Shik
  • Penulis Naskah: Park Ba Ra (박바라)
  • Bahasa: Korea
  • Negara Asal: Korea Selatan

Sinopsis:

Ratu Im Hwa Ryeong (Kim Hye-Soo) seharusnya bertingkah penuh keanggunan dan mulia, namun dia memiliki anak-anak yang merupakan para pangeran pembuat onar. Dia menyerah untuk mengikuti protokol dan berjuang untuk mengubah anak-anaknya menjadi pangeran yang layak melalui pendidikan.

Pemeran Utama:

  • Kim Hye Soo sebagai Ratu Im Hwa Ryeong
  • Kim Hae Sook sebagai Ibu Suri
  • Choi Won Young as Raja Lee Ho

Anak-anak Ratu:

  • Moon Sang Min sebagai Pangeran Agung Seong Nam
  • Bae In Hyuk sebagai Putra Mahkota
  • Yoon Sang Hyun (윤상현) sebagai Pangeran Agung Mu Ahn
  • Yoo Seon Ho (유선호) sebagai Pangeran Agung Gye Sung
  • Park Ha Joon (박하준) sebagai Pangeran Agung Il Young

Selir:

  • Ok Ja Yun sebagai Selir Hwang
  • Kim Ga Eun Royal Consort Selir Tae So Yong
  • Woo Jung Won as Selir Ko

Anak-anak Selir:

  • Kang Chan Hee sebagai Pangeran Eui Sung
  • Kim Min Ki sebagai Pangeran Bo Gum
  • Moon Sung Hyun (문성현) sebagai Panngeran Shim So


Trailer:


Review:

Jujur Kwik awalnya agak takut mau menonton drama ini. Drama bergenre saeguk/sejarah biasanya akan diwarnai darah-darah dan penuh sikut sana-sini. Apalagi melihat teaser/trailernya, drama ini nampak penuh politik jahat. Tapi tiba-tiba saat penayangan episode pertamanya, Kwik jadi berminat untuk mencoba menontonnya dan Kwik malah jadi ketagihan. Diawali dengan pengenalan para pangeran yang seabrek (mayan sih cuci mata, hehe) beserta kelakuan anehnya masing-masing, Kwik langsung jatuh hati dengan pesona unik para pangeran dan Ratu yang anti mainstream.

Sepertihalnya drama saeguk lain, topik utama drama ini adalah politik kerajaan dan perebutan kekuasaan. Namun jika biasanya persaingan untuk menjadi Raja, drama ini berpusat pada perebutan menjadi Putra Mahkota. Yang menarik bagi Kwik adalah minimnya adegan berdarah-darah dan bisa dibilang drama ini cukup aman bagi jantung dan emosi para penonton. Penulisnya seakan tau bagaimana mengatur alur sehingga penonton tidak lelah mengikuti drama ini. Dengan apiknya dia memberikan adegan ringan yang membuat penonton tersipu atau tertawa sebelum memberikan adegan yang membuat naik darah. Demikian pula sebaliknya, setelah diberi adegan mengejutkan yang membuat emosional, disajikanlah adegan hiburan yang meredakan emosi penonton.

Meskipun berlatar pada era Joseon, namun drama ini dengan sukses menyelipkan pesan-pesan tentang isu di masa modern dengan natural. Isu-isu modern tersebut dikemas sesuai masa Joseon. Misalnya isu tentang pendidikan dan persaingan ibu-ibu akan pendidikan anaknya seperti di drama Sky Castle yang diselipkan saat turnamen pemilihan teman belajar Putra Mahkota. Pastinya pesan utama tentang bagaimana seorang ibu akan selalu rela berkorban demi anak-anaknya sukses tersampaikan dengan baik dan membuat hati Kwik hangat setiap melihat adegan yang berhubungan dengannya (auto kangen rumah).

Ada perkataan "in Kim Hye Soo we trust" artinya ketika Kim Hye Soo membintangi sebuah drama, berarti kemungkinan besar drama itu menarik. Sepertinya Kwik-pun terbawa slogan itu. Saat menonton episode perdananya, selain terpikat oleh ceritanya yang nampak menarik, Kwik juga terpikat dengan jajaran aktor-aktris kawakan yang terlibat dalam drama ini. Semakin yakinlah Kwik untuk melanjutkan mengikutinya. Meskipun bertabur aktor-aktris kawakan, drama ini juga melibatkan sederet nama-nama 'baru' dalam beberapa karakternya, terutama para pemeran pangeran. Yang membuat Kwik salut adalah dengan sekian banyaknya karakter, bertaburan pemain bintang, tapi penulis dan sutradaranya dapat mengemasnya dengan sangat menarik dimana semua karakter memiliki porsi dan daya tarik masing-masing. Para aktor muda di drama ini langsung menjadi bahan pembicaraan dan kabarnya langsung mendapat tawaran pekerjaan selanjutnya.

Oh iya, Kwik terutama ingin memuji akting Chani. Selama ini Kwik seringnya melihat dia menjadi karakter yang baik, korban salah tuduh, dan kali ini dia dengan sukses membuat Kwik kesal dengan perannya sebagai antagonis Pangeran Uiseong. Tidak ada lagi si polos dan lugu Chani, adanya si tukang ngeselin dan ambisiun Uiseong.

Tim produksi drama ini benar-benar patutlah diacungi jempol. Buah kerja sama mereka bisa menghasilkan karya semenarik ini. Mulai dari pemilihan cast (pemeran), penulis naskah, sutradara yang memberikan arahan, para aktor-aktris dan seluruh tim benar-benar menghasilkan sebuah karya yang solid.

Drama ini menyelesaikan suatu konflik sebelum beralih ke konflik lainnya sehingga tidak ada masalah yang berlarut-larut. Sebagian besar konflik diselesaikan dengan cepat. Paling menarik adalah adu kecerdasan dan taktik antara Ratu dan Ibu Suri. Meskipun sebagian besar berupa adu mulut, tapi rasanya puas setiap kali Ratu sukses menghentikan langkah licik dari lawan-lawannya. Memang kadang jadi terasa terlalu mudah penyelesaiannya, namun kembali pada genre drama ini yang merupakan black comedy, rasanya porsi penyelesaiannya sudah cukup. Oleh karena itu, drama ini agak kurang cocok bagi kalian yang emang mencari drama dengan pertarungan sengit dan permasalahan yang kompleks.

Drama ini Kwik rekomendasikan pada kalian para penggemar genre saeguk yang ringan dan penuh selingan komedi.  Agak berbeda dengan drama saeguk lain, sebagian besar masalah dalam drama ini adalah seputar kehidupan sehari-hari di istana sehingga latarnya kebanyakan berada di dalam istana.
Rating dari Kwik 9/10

Original by Bebek K-po
-Kwik-

[REVIEW DRAMA] Weak Hero Class 1 (2022)

Weak Hero Class 1 (2022)

  • Judul: Weak Hero Class 1
  • Hangul: 약한영웅 Class 1
  • Romanisasi: Yakhanyoungwoong Class 1
  • Sutradara: Yoo Soo-Min
  • Penulis: Seo Pae-Seu (webtoon), Kim Jin-Seok (webtoon), Yoo Soo-Min
  • Saluran Tayang: Wavve
  • Episode: 8
  • Tanggal Rilis: 18 November 2022
  • Bahasa: Korea
  • Negara Asal: Korea Selatan

Sinopsis:

Yeon Si-Eun (Park Ji-Hoon) adalah murid telada yang selalu menduduki peringkat puncak di sekolahnya. Secara fisik, Yeon Si-Eun terlihat seperti anak yang lemah, namun, dengan menggunakan kecerdasannya, alat-alat, dan psikologi, dia bertarung melawan kekerasan yang terjadi di dalam dan di luar sekolahnya.

~Diadaptasi dari webtoon berjudul Weak Hero~

Pemeran Utama:

  • Park Ji-Hoon sebagai Yeon Si-Eun
  • Choi Hyun-Wook sebagai An Soo-Ho
  • Hong Kyung sebagai Oh Beom-Seok
  • Lee Yeon sebagai Young-Yi
  • Shin Seung-Ho sebagai Jeon Seok-Dae

Trailer:


Review:

Sebagai penggemar webtoon Weak Hero, rasanya sayang melewatkan adaptasi dramanya. Walau agak khawatir akan kecewa, tapi rasa penasaran tetap muncul. Akhirnya setelah melihat tanggapan yang positif terhadap drama ini, Kwik mencoba memberanikan diri untuk menonton. Jujur Kwik sudah agak lama belum melanjutkan membaca webtoonnya, jadi agak-agak lupa juga kisah awal webtoonnya seperti apa. Awalnya Kwik kira dramanya akan langsung membahas keseharian Si-Eun di SMA Eunjang, tapi ternyata dramanya memilih menceritakan dulu kisah masa lalu Si-Eun sebelum menjadi sang ular putih Eunjang.

Jika di webtoon, kisah tentang Si-Eun, Soo-Ho dan Beom-Seok dibahas setelah Si-Eun pindah ke Eunjang sebagai kisah sisipan, versi dramanya nampaknya lebih memilih menceritakan sesuai alur waktu dengan membahas masa lalu Si-Eun sebagai pembuka. Sesuai dengan judulnya: Weak Hero Class 1, latar yang diambil adalah saat Si-Eun kelas 1 SMA.

Agak jarang Kwik puas dengan adaptasi webtoon, tapi drama ini patut diberi nilai yang cukup tinggi untuk konsistensinya terhadap cerita aslinya. Walau untuk detilnya Kwik lupa, tapi garis besar ceritanya tetap sama. Saat menonton drama ini, Kwik perlahan-lahan jadi mengingat kembali gambar-gambar tiap episode webtoonnya.

Awalnya memang sempat khawatir melihat Park Ji-Hoon yang terpilih sebagai pemeran Si-Eun. Dari segi fisik, memang Park Ji-Hoon pas sekali sebagai Si-Eun. Pendek, rupawan, dan terlihat lemah. Walaupun Kwik sangat kagum dengan akting Park Ji-Hoon di At A Distance, Spring is Green, tapi mengingat karakter Si-Eun agak complicated Kwik jadi sempat khawatir. Selama ini Kwik hanya melihat akting Park Ji-Hoon di drama yang nuansanya lebih cerah, sedangkan Weak Hero ini memang temanya dark banget dan akan banyak adegan aksi didalamnya. Namun ternyata keraguan Kwik langsung hilang setelah menonton episode pertamanya. Kwik sekali lagi dibuat kagum oleh penampilan Park Ji-Hoon yang seakan-akan menghidupkan Yoon Si-Eun versi webtoon (minus rambutnya gak putih... hehehe). Untuk jajaran pemeran utama lainnya memang mengerahkan para aktor muda, namun sebagian besar sudah tidak asing lagi dan Kwik benar-benar puas dengan penjiwaan para pemainnya.

Drama ini mengangkat isu tentang bullying atau perundungan yang nampaknya akhir-akhir ini makin sering terdengar beritanya... Topik tentang perundungan dan power abuse dari anak orang terpandang dan ketidakadilan di sekolah memang sudah sering diangkat menjadi drama, namun bagi Kwik tetap menarik untuk ditonton karena beberapa biasanya memiliki karakteristiknya masing-masing. Yang menarik dari kisah Weak Hero ini adalah sang tokoh utama yang terlihat lemah, namun diam-diam menyimpan kekuatan dan tidak mudah menyerah pada para perundung. Selain menyuarakan untuk berani melawan perundung dan ketidakadilan, drama ini juga menunjukkan nilai-nilai persahabatan.

Pemilihan OST pembuka drama ini Kwik rasa pas sekali... Seakan mengajak penonton merasakan bahwa ini adalah buku harian kelam dari seorang Yoon Si-Eun dan menunjukkan hari-hari kelabu seorang siswa SMA.

Seperti yang Kwik sebutkan di awal, drama ini bernuansa kelam dan banyak adegan aksi didalamnya. Karena bertema perundungan, ada beberapa adegan yang agak 'sensitif' yah... jadi mohon berhati-hati bagi yang akan menonton.

Drama ini Kwik rekomendasikan bagi kalian yang suka drama bertema isu sekolah, terutama tentang perundungan. Bagi yang merupakan penggemar webtoonnya, adaptasi dramanya ini worth untuk dicoba tonton. Menonton dramanya malah membuat Kwik ingin mengulang lagi membaca webtoonnya... hehe...
Rating dari Kwik: 8/10

Original by Bebek K-po
-Kwik-


[REVIEW FILM] Jagat Arwah (2022)

Jagat Arwah (2022)

  • Sutradara: Ruben Adrian
  • Produser: Tersi Eva Ranti
  • Penulis: M. Rino Sarjono, Ruben Adrian
  • Penulis skenario: M. Rino Sarjono, Ruben Adrian
  • Penulis cerita: Mike Wiluan
  • Penata musik: Alunan
  • Sinematografer: Yadi Sugandi
  • Penyunting: Teguh Raharjo
  • Perusahaan produksi: Visinema Pictures, Infinite Studios, Jagartha, Blibli, Astro Shaw
  • Tanggal rilis: 29 September 2022
  • Durasi: 107 menit
  • Negara: Indonesia
  • Bahasa: Indonesia

Sinopsis:

Seorang pria bernama Raga sedang mencari jati dirinya. Oleh karena itu, ia berjumpa dengan seseorang yang kemudian membukakan mata batinnya. Dalam perjalanannya untuk menemukan jati diri, Raga harus menghadapi dua jagat, yakni jagat manusia dan jagat arwah, sehingga ia akan menjadi penjaga kedua jagat. Raga tengah mengalami hidup yang tak seimbang dan memutuskan untuk mengambil jalan hidupnya sendiri.

Daftar Pemeran:

  • Oka Antara sebagai Jaya
  • Cinta Laura sebagai Nonik
  • Ari Irham sebagai Raga / Aditya VII
  • Ganindra Bimo sebagai Genderuwo / Dru
  • Sheila Dara sebagai Kuntilanak / Kunti
  • Kiki Narendra sebagai Sukmo / Aditya VI
  • Abdurrahman Arif sebagai Anggota Getih
  • Muhammad Khan sebagai Kus
  • Dayu Wijanto sebagai Yanti / Kardi
  • Saron Sakina sebagai Riza
  • Aryo Nagoro sebagai Bagas
  • Cahyono Agus sebagai Aseng
  • Rukman Rosadi sebagai Getih 2
  • Adjie N.A. sebagai Puteh

(Sumber: wikipedia)

Trailer:


Review:

Akhir-akhir ini Kwik agak semangat nonton film-film lokal, awalnya gara-gara Mencuri Raden Saleh, dan kemudian berlanjut film Jagat Arwah ini. Dari judulnya aja sih sebenernya Kwik gak pengen nonton, karena Kwik bukanlah penikmat genre horor dan berpikir film ini adalah film horor seperti pada umumnya. Namun setelah melihat trailernya yang diputar sebelum Mencuri Raden Saleh dimulai, Kwik merasa ada yang unik dari film ini. Dengan genre Horor-Fantasi, dan lebih fokus pada kisah petualangan Raga dengan kemampuan spesialnya, Kwik jadi merasa film ini lebih mendekati genre film hero dan para hantu didalamnya layaknya monster-monster.

Meskipun genrenya horor dan ada karakter hantu-hantunya, tapi menurut Kwik film ini masih cukup "aman" bagi penonton yang penakut semacam Kwik.... hehehe... Film ini masih memiliki unsur jump scare layaknya film horor, tapi levelnya bisa dibilang masih rendah. Hantu-hantu dalam film ini semacam alat bertarung. Yaaa selayaknya dukun yang menggunakan jin dalam melakukan pekerjaannya gitu... Oh iya, film ini juga menyelipkan humor di sana-sini, jadi memang tidak semenyeramkan itu...

Ide ceritanya sangat menarik, dan sepertinya menjanjikan untuk dilanjutkan dengan season-season selanjunya, bahkan jika akan dibuat sequel, prequel dan semacamnya juga masih banyak yang bisa dieksplor. Kalau bahasa obrolan Kwik, film ini intinya bercerita tentang keluarga dukun turun-temurun... wkwkwkwk... Walaupun terlihat masih banyak celah di sana-sini, tapi menurut Kwik film ini cukup menarik untuk diikuti, dan Kwik cukup puas dengan eksekusi film ini. Jujur saja, Kwik udah gak sabar dengan sequel atau season selanjutnya dari film ini... (semoga ada yah...)

Mengenai akting para pemainnya, mirip komentar Kwik di Mencuri Raden Saleh, Kwik kurang puas dengan akting aktor-aktris mudanya. Beberapa terkesan 'maksa' dan kurang natural gitu menurut Kwik. CGI dan efeknya sudah memuaskan untuk standar film lokal. Tapi kedepannya sih Kwik berharap kualitasnya akan terus meningkat.

Film ini Kwik rekomendasikan bagi kalian yang suka genre petualangan dan fantasi, terutama para pecinta film lokal... Kwik rasa aman bagi penonton penakut atau yang tidak terlalu nyaman dengan genre horor, terbukti Kwik masih aman-aman aja setelah nonton film ini... hehehe...
Rating dari Kwik 8/10

Original by Bebek K-po
-Kwik-

[REVIEW FILM] Mencuri Raden Saleh (2022)

Mencuri Raden Saleh (2022)
  • Sutradara: Angga Dwimas Sasongko
  • Produser: Cristian Imanuell
  • Penulis: Angga Dwimas Sasongko, Husein M. Atmodjo
  • Penata musik: Abel Huray
  • Sinematografer: Bagoes Tresna Aji
  • Penyunting: Hendra Adhi Susanto
  • Perusahaan produksi: Visinema Pictures, Jagartha, Blibli, Astro Shaw
  • Tanggal rilis: 25 Agustus 2022 (Indonesia), 22 September 2022 (Malaysia)
  • Durasi: 154 menit
  • Negara: Indonesia
  • Bahasa: Indonesia
  • Anggaran: Rp 20 miliar

Sinopsis:

Sekelompok mahasiswa, Piko "The Forger", Ucup "The Hacker", Fella "The Negotiator", Gofar "The Handyman", Sarah "The Brute", dan Tuktuk "The Driver" berencana untuk mencuri lukisan bersejarah. Lukisan tersebut adalah Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh, yang berada di Istana Presiden dan tak ternilai harganya. Masing-masing memiliki peran dan tugas yang berbeda dalam menjalankan rencana pencurian ini.
Aksi pencurian ini tentunya tidak akan berjalan mudah. Apalagi, lukisan itu disimpan di Istana Presiden yang tentunya memiliki sistem keamanan superketat.

Daftar Pemeran:

Pemeran utama:

  • Iqbaal Ramadhan sebagai Piko Subiakto / Piko 'the Forger'
  • Angga Yunanda sebagai Yusuf Hamdan / Ucup 'the Hacker'
  • Aghniny Haque sebagai Sarah 'the Brute'
  • Rachel Amanda sebagai Fella 'the Negotiator'
  • Umay Shahab sebagai Gofar 'the Handyman'
  • Ari Irham sebagai Tuktuk 'the Driver'

Pemeran pendukung:

  • Tyo Pakusadewo sebagai Permadi, Mantan Presiden
  • Dwi Sasono sebagai Budiman Subiakto, Ayah Piko
  • Atiqah Hasiholan sebagai Dini, Kurator Istana
  • Ganindra Bimo sebagai Arman, Polisi
  • Andrea Dian sebagai Sita, Polisi
  • Muhammad Khan sebagai Rama, Putra Permadi
  • Reza Hilman sebagai Reza, Tamu Pesta
  • Joshua D Pandelaki sebagai Marwan, Ayah Gofar dan Tuktuk
  • Ratna Karya Riantiarno sebagai Nenek Sarah
  • Jenny Zhang sebagai Ibu Fella
  • Tegar Satrya sebagai Gito, Chief of Staff Ibu Fella
  • Frangky Lucas Manuhutu sebagai Doni, Kepala Keamanan Permadi
  • Naura Khollilah Hakim sebagai Vicky
  • William sebagai Juru lelang
(sumber: wikipedia)

Trailer:


Review:

Sejujurnya Kwik tidak terlalu berekspektasi banyak terhadap film ini di awal mula kemunculan beritanya, namun dengan semakin banyaknya cerita dibalik layar proses dan review-review dari para suhu perfilman, akhirnya Kwik tergoda juga untuk melihat gimana sih proyek film 'heist' (alias bertema perampokan) karya anak bangsa ini. Yah... walaupun jadinya agak-agak telat nontonnya... wkwkwk... Setelah mengamati postingan-postingan di balik layarnya, Kwik melihat film ini digarap dengan persiapan yang cukup panjang. Setiap karakter utamanya benar-benar melakukan riset dan mempelajari ciri khas dan kemampuan karakternya. Hal ini juga semakin membuat Kwik penasaran bagaimanakah hasil akhir dari film yang sudah melewati proses panjang dalam pembuatannya ini tersaji di hadapan penonton.

Ide cerita film ini sangat menarik, meskipun alurnya bisa dibilang 'khas' alur film heist lainnya, namun yang unik dalam film ini adalah karakter utamanya adalah anak-anak muda yang sejatinya bukanlah penjahat dan hanya tergiur dengan uang untuk memenuhi kebutuhan dan mewujudkan mimpinya. Bermula dari kebutuhan dan keinginan mencari uang banyak dalam waktu singkat, sekelompok anak muda akhirnya 'terjebak' dalam sindikat kejahatan.

Durasi film yang cukup panjang, sekitar 2,5 jam, agak membuat khawatir ada masa-masa bosan dalam menontonnya. Tapi ternyata 2,5 jam tidak terasa panjang, bahkan masih ada beberapa hal yang terasa masih mengganjal dan butuh penjelasan. Beberapa adegan seperti terpotong, dan kurangnya latar belakang pada beberapa karakter utama membuat seakan ada yang kurang dalam film ini. Namun jika ingin menjelaskan semua hal, bisa-bisa film ini akan berdurasi 3 jam dan malah akan membosankan.

Alur film ini mengikuti pola film bertema heist pada umumnya. Ada saat-saat up & down dan beberapa plot twist yang diletakkan agar membuat film ini semakin menarik. Kwik akui, plot twist-nya agak mengejutkan dan cukup menghibur... simple tapi pas... Hanya saja entah karena sudah sering menonton tema yang mirip, atau memang pembangunan suasananya agak kurang maksimal, Kwik seakan kurang mendapatkan ikatan emosi dengan para karakter dan alur film ini. Menarik tapi datar, kurang greget...

Penggunaan pemain-pemain muda sebagai karakter utama tentu menyajikan angin segar di layar perfilman Indonesia. Penonton jadi disuguhkan wajah-wajah baru, tidak hanya dia dan dia lagi... Pemain-pemain muda ini sebelumnya juga sudah membangun pengalamannya melalui berbagai media, serial pendek dan film-film lain, namun pada beberapa scene masih ada sedikit akting yang kurang natural. Dengan bertambahnya pengalaman dan jam terbang, Kwik yakin kemampuan akting mereka akan terus meningkat, jadi sementara ini Kwik maklumi... wkwkwk... Di sisi lain, ada dukungan penampilan para pemain senior yang membuat film ini semakin berwarna. Walaupun hanya sebagai karakter pendukung, tetap saja mereka performanya keren... (pengalamannya emang beda sih ya... wkkwkwk)

Sinematografi, efek visual serta komputer grafisnya menurut Kwik patut diberi apresiasi dan acungan jempol. Semakin berkembangnya industri digital dan kreatif, serta semakin banyaknya SDM Indonesia yang mumpuni terlihat dari semakin tingginya kualitas film yang digarap seniman-seniman lokal ini. Walaupun kalau dibandingkan dengan film luar mungkin masih terkesan kurang, tapi dengan budget yang ada sudah patut untuk diapresiasi.

Secara umum, Kwik salut dengan sineas-sineas Indonesia yang semakin kreatif dan produktif menghasilkan karya-karya baru yang semakin berkualitas. Memang masih banyak yang bisa ditingkatkan, namun sudah cukup memuaskan. Film ini Kwik rekomendasikan bagi kalian yang suka film bergenre aksi.
Rating dari Kwik: 7,5/10

Original by Bebek K-po
-Kwik-

[REVIEW FILM] BROKER (2022)


 Judul: Broker / 브로커

Sutradar: Hirokazu Koreeda

Penulis: Hirokazu Koreeda

Produser: Lee Eugene, Song Dae-Chan

Sinematografer: Hong Gyeong-Pyo

Tanggal Rilis: 8 Jun1 2022

Durasi: 129 min.

Distributor: CJ Entertainment


Sinopsis 

Baby box adalah sebuah kotak dimana para orang tua dapat meninggalkan bayi mereka diam-diam. Sang-Hyun (Song Kang-Ho) mencari orang tua baru untuk bayi yang ditinggalkan di baby box dengan menerima bayaran, ia mengatakan bahwa perannya sebagai broker (makelar) ini dengan tujuan baik. Sang-Hyun bekerja sama dengan Dong-Soo (Gang Dong-Won). Keduanya kemudian terlibat dengan So-Young (IU), yang meninggalkan bayinya di Baby Box namun mencarinya kembalo di esok hari. Sementara Detektif Soo-Jin (Bae Doo-Na) dan Detektif Lee (Lee Joo-Young) bertanggung jawab untuk menangkap Sang-Hyun dan Dong-Soo.


Pemeran

Song Kang-ho : Sang-hyeon

Bae Doona : Soo-jin

Lee Ji-eun (IU) : So-young

Lee Joo-young : Detektif Lee

Park Ji-yong : Woo-sung

Im Seung-soo : Hae-jin


Note

Broker terpilih menjadi nominator untuk Palme d'Or dan  memenangkan Ecumenical Jury Award pada Cannes Film Festival 2022. Song Kang-ho menjadi pemenang aktor terbaik  asal Korea Selatan Pertam dalam sejarah Cannes Film Festival. IU juga masuk dalam nominasi aktris terbaik.

Trailer



Review

Topik utama film ini adalah baby box dan broker. Ketika Seorang ibu meninggalkan anaknya ke dalam baby box, biasanya anak yang ditinggalkan di dalam baby box akan dirawat di panti asuhan. Tapi di dalam film ini dikisahkan bayi yang ditinggal di baby box, malah dijual oleh broker. Di lain sisi terdapat sosok polisi yang sedang berusaha mendapatkan bukti untuk menangkap broker. Topik yang cukup berat ini dikemas secara ringan tapi masih dengan penuh makna oleh sang penulis dan juga sutradara Hirokazu Kore-eda.

 

Seperti yang kita tahu topik orang tua yang meninggalkan anaknya di panti asuhan adalah topik yang sensitif bagi masyarakat. Tentunya kita akan berpikir bahwa tindakan yang kurang bertanggung jawab apa pun alasannya. Di film ini kita akan ditunjukkan mungkin memang sebagian dari mereka memiliki alasan tersendiri meninggalkan anak mereka. Yah, walaupun begitu Kwak tetap tidak membenarkan ya meninggalkan anak di panti asuhan. Selain itu di film ini menunjukan sedikit gambaran cara adopsi anak secara ilegal dengan bantuan broker. Walaupun di film ini Broker digambarkan memiliki hati yang baik, percayalah banyak broker di luar sana yang berbeda jauh dari mereka ya. Jadi jangan beranggapan kalau broker berhati mulia ya.


Alasan Kwak nonton ini adalah karena penasaran deretan bintang papan atas di dunia perfilman yang berperan di drama ini dari Song Kang Ho, Kang Dong Won, hingga Bae Dona dalam satu layar. Oh ya apalagi ditambah dengan IU dan Lee Ju Young pastinya yang nggak diragukan aktinya. Dan benar saja kombinasi ke lima aktor didukung deretan aktor lainnya membuat film ini terasa hidup.


Dari segi cerita seperti yang sempat Kwak singgung sedikit diatas, topik drama ini bukan lah topik yang ringan namun mampu dikemas secara ringan, menyenangkan dan tetap penuh makna. Suasana film ini terasa sejuk dan menenangkan hati. Film ini juga penuh dengan humor ringan dan menyenangkan. Sayangnya alur cerita agak lambat, jadi pastikan kalian tidak dalam kondisi lelah atau mengantuk saat menonton film ini karena akan membuat kalian tidak fokus dan agak jenuh dengan film ini yang terasa tenang dan relatif lambat.Cerita di film ini membuat Kwak kembali merasakan betapa berartinya kita dilahirkan di dunia ini.


Untuk Ending dari film ini bagi Kwak sudah pas ya, karena kebetulan Kwak pecinta 'open ending', dimana menunjukan bahwa kisah tokoh-tokoh di film ini masih terus berlanjut nggak berakhir dengan berakhirnya film ini. Dan open ending di film ini bukan yang terlalu ngegantung. Ya memang sih beberapa hal masih menimbulkan tanda tanya untuk kita di akhir cerita, tapi masih di taraf yang wajar, cukup penonton menarik kesimpulan sendiri.


Secara keseluruhan Kwak cukup terkesan dengan film ini. Tapi jujur film ini agak keluar dari ekspektasi Kwak karena pemberitaan film ini yang cukup gencar, apalagi kehebohan film ini masuk Cannes Film Festival dan menjadi salah satu nominator penghargaan Palme d'Or. Berita yang meledak-ledak membuat Kwak berpikir film ini akan penuh ledakan yang membuat Kwak terkagum-kagum, namun nyatanya alih-alih ledakan yang Kwak dapatkan adalah ketenangan. Bukan berarti ketenangan itu buruk ya, hanya karena sedikit diluar harapan, Kwak agak sedikit kecewa ketika pertama kali menonton film ini. Tapi ketika untuk kedua kalinya Kwak menonton film ini, Kwak menyadari film yang menarik tidak harus meledak-ledak, cukup dengan kesejukan dan ketenangannya. Mungkin jika Kwak tidak terlalu fokus dengan pemberitaan media, Kwak akan sangat menyukai film ini sejak pertama kali Kwak menonton film ini. Untuk Kwak film ini bernilai 8.5/10.


-Kwak-

Original by Bebek K-Pop

[REVIEW DRAMA] GRID (2022)

GRID (2022)


  • Judul: 그리드 / Grid
  • Judul Lain: 제로(0) / Zero (0)
  • Genre: Misteri, thriller, science-fiction, aksi
  • Format: Webdrama
  • Episode: 10
  • Saluran Tayang: Star, Disney+
  • Periode Tayang: 16 Feb - 20 Apr 2022
  • Jadwal Tayang: Rabu (2 episode)
  • Perusahaan Produksi: The Walt Disney Company (Korea)
  • Produser: Min Hyun Il (민현일), Lee Sung Jin (이성진)
  • Sutradara: Khan Lee / Ri Gun (리건), Park Chul Hwan (박철환)
  • Penulis Naskah: Lee Soo Yun
  • Musik: Kim Joon Suk (김준석), Jung Se Rin
  • Bahasa: Korea
  • Negara Asal: Korea Selatan

Sinopsis:

Pada tahun 1997, seorang hantu misterius (Lee Si-Young) menyelamatkan manusia dan kemudian menghilang. Sang hantu misterius muncul kembali 24 tahun kemudian dan membantu pembunuh berantai (Kim Sung-Kyoon) melarikan diri. Kim Sae-Ha (Seo Kang-Joon), Jung Sae-Byeok (Kim A-Joong) dan Song Eo-Jin (Kim Moo-Yul) mengejar sang hantu untuk alasan yang berbeda.

Pemeran Utama:

  • Seo Kang Joon sebagai Kim Sae Ha / Kwon Sae Ha
    • Choi Seung Hoon sebagai Sae Ha remaja
    • Kim Ji Woo (김지우) sebagai Sae Ha kecil
  • Kim Ah Joong sebagai Jung Sae Byeok
    • So Ah Rin (소아린) sebagai Sae Byeok remaja
  • Kim Moo Yul sebagai Song Eo Jin
  • Kim Sung Kyoon sebagai Kim Ma Nok / Lee Shi Won
    • Kim Ji Hoon (김지훈) sebagai Shi Won kecil
  • Lee Si Young sebagai hantu


Trailer:


Review:

Drama sains-fiksi yang penuh misteri dan selalu membuat penonton bertanya-tanya dari awal sampai akhir. Asyiknya, drama ini memberikan kebebasan para penontonnya untuk berteori, namun sayangnya, drama ini juga bisa membuat penonton merasa kecewa karena belum menemukan jawaban pertanyaan mereka sampai berakhirnya drama ini. Tapi bisa saja ini strategi untuk melanjutkan drama ini ke musim kedua.

Drama ini dipenuhi adegan aksi dan misteri, sehingga cocok bagi kalian penggemar drama aksi yang menantang. Meskipun drama ini fokus pada misteri dan aksi, namun tentunya drama Korea mempunyai cara khas menyelipkan kisah romansa didalamnya. Tapi untuk drama ini, porsinya sangatlah minim.

Drama ini bisa dibilang cukup membingungkan dan agak berat bagi para penggemar genre romansa dan slice of life. Namun cukup menantang bagi para penggemar misteri dan sains-fiksi, terutama bagi yang senang membuat teori-teori baru. Meskipun topik perjalanan waktu sudah seringkali digunakan, namun tetap saja selalu menarik untuk diangkat menjadi sebuah drama/film. Tiap bahasan perjalanan waktu akan menghadirkan teori yang bisa jadi berbeda dengan teori perjalanan waktu di drama/film lainnya. Hal ini membuat para penulis tidak bosan-bosannya membuat cerita dan teori tentang hal ini.

Meskipun menyajikan premis yang menarik dan selalu membuat penasaran di tiap episodenya, tapi drama ini masih memiliki banyak celah dalam alur dan teorinya. Seperti yang sudah Kwik singgung di awal, masih ada banyak hal yang tetap menjadi misteri hingga akhir dan bahkan memunculkan adanya pertanyaan-pertanyaan baru. Sayangnya, drama ini nampaknya jarang dibahas sehingga Kwik juga tidak menemukan forum diskusinya, padahal drama ini akan seru untuk dibahas di luar ceritanya.

Ditulis oleh penulis naskah yang sama dengan drama Stranger (Forest of Secrets), drama ini sejujurnya memiliki alur yang menarik dan menantang. Namun tetap saja, endingnya kurang memuaskan. Saat drama ini berakhir di episode 10, Kwik masih merasa akan ada kelanjutan episodenya di minggu depan. Kwik baru sadar itu adalah episode terakhir ketika melihat info drama ini di wiki yang ternyata hanya memiliki 10 episode... wkwkwk... Stranger, di kedua musimnya memang juga memberi akhir yang menggantung, namun setidaknya konflik utama yang dibahas sepanjang drama sudah terselesaikan. Untuk drama ini entah karena terlalu banyak konflik, atau memang ingin menekankan di unsur 'misterius', ada banyak pertanyaan yang tidak terjawab secara utuh. Entah disengaja atau penulis bingung untuk mengakhirinya... wkwkwkk...

Didukung dengan akting para pemerannya yang luar biasa, lumayan menutupi rasa kecewa Kwik dengan akhirnya. Yaaa meskipun sejujurnya gak yang kecewa banget sih, cuma kayak lagi asyik-asyiknya nonton kartun trus tetiba TV dimatiin sama ortu disuruh belajar gitu rasanya... wkwkkwk...

Drama ini Kwik rekomendasikan bagi kalian penggemar tema misteri dan aksi yang gemar menerka-nerka dan membuat teori-teori baru. Namun sekali lagi Kwik ingatkan untuk tidak terlalu berharap pertanyaan kalian akan terjawab tuntas di episode terakhir drama ini yah... 😉
Rating dari Kwik: 8/10

Original by Bebek K-po
-Kwik-