[NEWS] Laporan “PD Notebook” tentang Korupsi dan Penyalahgunaan Wewenang di School Of Performing Arts Seoul (SOPA)

Laporan “PD Notebook” tentang Korupsi dan Penyalahgunaan Wewenang di School Of Performing Arts Seoul (SOPA)

Pada tanggal 30 April, “PD Notebook,” sebuah program TV jurnalisme investigatif di MBC, mengungkapkan hasil investigasi mereka pada School of Performing Arts Seoul (SOPA).

School of Performing Arts Seoul adalah SMA berorientasi seni yang prestisius yang mencakup banyak idol sebagai bagian dari alumni mereka, seperti EXO Kai dan Sehun, BTS Jungkook, Suzy, dan Red Velvet Seulgi. Pada bulan Februari lalu, siswa SOPA membuat video YouTube dimana mereka menyanyikan tentang ketidakadilan yang mereka hadapi selama menghadiri sekolah bergengsi tersebut.


Video tersebut mengklaim bahwa para siswa dipaksa untuk tampil di event/acara, dipaksa untuk membayar biaya dari acara tersebut, dan disuruh untuk bertingkah seksi atau menunjukkan rasa suka kepada para peserta acara. Para siswa juga berkata bahwa ada diskriminasi terhadap siswa yang menolak dan ancaman terhadap yang mencoba menjadi whistleblower. Selain itu, video tersebut juga menunjukkan laporan dari anggota Majelis Nasional yang menunjukkan pelanggaran peraturan oleh sekolah terkait penerimaan siswa, kehadiran, doktrin reliji, dan penggunaan dana sekolah yang tidak sesuai.

Pada episode mereka yang tayang tanggal 30 April, “PD Notebook” melaporkan bahwa SOPA telah menerima investigasi khusus dari Dinas Pendidikan Metropolitan Seoul pada bulan Oktober 2018. Penyelidik merekomendasikan kepala sekolah diberhentikan dengan alasan kedisiplinan dan pimpinan administrasi dipindahkan dari jabatannya. Namun, yayasan sekolah tidak melanjutkan rekomendasi ini.

Dilaporkan juga bahwa kepala sekolah SOPA telah menunjuk istrinya sebagai kepala administrasi dan anaknya untuk jabatan administrasi dan sebagai guru di jurusan akting di sekolah tersebut. Ini diperbolehkan oleh hukum yang ditetapkan pada tahun 2006 yang mengatur sekolah swasta.

SOPA dilaporkan memiliki elevator yang hanya anggota khusus dari staf pengajar yang bisa menggunakannya dan taman di atap sekolah telah dibatasi untuk pesta barbekyu. Para siswa hanya diizinkan untuk menggunakan penyejuk udara ketika diberi izin oleh anggota staf administrasi. Ruang latihan tidak berventilasi dengan baik dan penuh dengan jamur, menimbulkan pertanyaan tentang apa yang dilakukan sekolah dengan uang sekolah para siswa yang mahal, yang mana tiga kali lebih mahal dibanding SMA biasa.

Meskipun kondisi ini, survey kepuasan para siswa dan orang tua sekolah ini melaporkan 70 persen kepuasan terhadap sekolah. Seorang profesor di sekolah tersebut melaporkan kepada “PD Notebook” bahwa asil survey telah dimanipulasi.

“PD Notebook” juga melaporkan acara yang mana para siswa dipaksa untuk tampil. Ini termasuk semuanya dari upacara penghargaan, pesta akhir tahun, konser militer, acara keagamaan, dan bahkan acara di luar negeri. Dilaporkan bahwa pada suatu pesta akhir tahun, tamu wanita yang sedang mabuk akan menyentuh siswa laki-laki dengan tidak pantas dan meminta mereka berfoto dengannya.

Pada konser militer, kepala sekolah dilaporkan akan mengatakan pada siswa perempuan untuk membagikan makanan ringan mereka dengan para tentara, memeluk mereka, dan berfoto bersama mereka.


Kepala sekolah yang dimaksud bernama Park Jae Ryun. Dia menyatakan bahwa dia tidak ingat insiden yang dijelaskan di atas dan menyatakan bahwa semua konser adalah untuk kebaikan para siswa. Park Jae Ryun sebelumnya merupakan penatua di sebuah gereja di Seoul dan juga mengirim siswanya untuk tampil di berbagai kegiatan keagamaan.

Para siswa juga tampil di konser di Taiwan. Biaya perjalanan merupakan hambatan bagi banyak siswa, namun para siswa dikabarkan melakukan yang terbaik untuk menyiapkannya. Namun, mereka malu akan minimnya respon dari orang dewasa diantara para penonton yang tidak peduli tentang K-pop, hip-hop, atau street dance. Para siswa juga terkejut dengan akomodasi mereka, yang tua dan sempit. Ketika para siswa komplain, mereka mengetahui bahwa biaya akomodasi 30.000 won (sekitar $25) untuk satu malam. Para siswa telah membayar 700.000 won ($600) untuk melakukan perjalanan tersebut.

Dikabarkan juga bahwa pimpinan staf administrasi di sekolah, istri Park Jae Ryun, akan menggunakan biaya sekolah untuk menemani para siswa dalam perjalanan mereka.

Di sekolah swasta, dewan direksi yayasan sekolah memiliki keputusan akhir dalam mempekerjakan atau memecat staf pengajar. Jika tidak ada persetujuan dari mereka, Dinas Pendidikan tidak bisa memaksa mereka dengan satu atau cara lain. Direktur dewan di SOPA juga terkait dengan kepala sekolah, Park Jae Ryun.

Sr: soompi
Trans & Rewrite: Bebek K-po
-Kwik-

0 comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan Komentar kalian !

Satu Komentar kalian memberikan motivasi bagi Kwik, Kwek, Kwak untuk menulis info & review terbaru
Terimakasih😊

No SARA!