- Judul: Gonjiam: Haunted Asylum
- Hangul: 곤지암 (Gonjiam)
- Sutradara: Jung Bum-Sik
- Penulis Naskah: Jung Bum-Sik, Park Sang-Min
- Produser: Kim Jin-Woo, Oh Yoon-Dong, Seo Yong-Suk, Park Se-Young
- Sinematografer: Yoon Byung-Ho
- Tanggal Rilis: 28 Maret 2018 (Korea)
- Durasi: 94 min.
- Genre: Horror / Mystery
- Distributor: Showbox
Sinopsis:
Pada tahun 1979, 42 pasien Rumah Sakit Jiwa Gonjiam bunuh diri dan Kepala Rumah Sakit menghilang. Rumor dan cerita aneh mengenai Rumah Sakit Jiwa Gonjiam yang sekarang terbengkalai ini berlimpah ruah. Seorang penyiar internet dan 6 orang lain memutuskan untuk memasuki rumah sakit terbengkalai ini untuk merasakan ketakutan yang tak terkendali. Mereka mulai menayangkan video siaran langsung dari dalam bangunan rumah sakit.
Daftar Pemain:
- Wi Ha Joon sebagai Ha Joon
- Park Ji Hyun sebagai Ji Hyun
- Oh Ah Yeon sebagai A Yeon
- Moon Ye Won sebagai Charlotte
- Park Sung Hoon sebagai Sung Hoon
- Lee Seung Wook sebagai Seung Wook
- Yoo Je Yoon sebagai Je Yoon
Sr: Asianwiki
Review:
Rumah sakit Gonjiam yang terletak di Gyeonggi-do, Korea ini disebut sebagai salah satu tempat paling seram di dunia oleh CNN. Banyak rumor yang beredar mengenai bangunan rumah sakit jiwa yang terbengkalai ini, mulai dari kisah pimpinan rumah sakit yang suka menyiksa para pasien, dan lainnya. Ada yang mengatakan bahwa rumah sakit ini ditutup setelah kematian misterius para pasien serta sang pemilik yang tiba-tiba menghilang. Ada kabar juga bahwa Gonjiam terpaksa ditutup terutama disebabkan oleh penurunan ekonomi, kondisi yang tidak higienis dan permasalahan dengan sistem pembuangan limbah. Seiring dengan makin parahnya persoalan limbah, sang pemilik pergi ke luar negeri dan tidak meninggalkan dokumentasi terkait tanah dan bangunan tersebut. Akhirnya rumah sakit tersebut tutup dan terbengkalai sejak saat itu. Yah, terlepas mana cerita yang benar-benar terjadi, rumah rakit ini menjadi salah satu urban legend di Korea Selatan sehingga menarik para peminat dunia mistis yang datang ke tempat ini untuk berfoto-foto maupun hanya membuktikan keberadaan makhluk lain di sana. Yak, sekarang lanjut masuk ke review film ini ya...
Sepertihalnya film horor pada umumnya ada banyak adegan mengagetkan dalam film ini. Yang unik dari film ini adalah sudut pandang perekaman video adalah kamera yang benar-benar dibawa oleh para pemain film serta kamera yang sebelumnya telah dipasang di dalam gedung. Hal ini membuat penonton merasa benar-benar mengalami kejadian yang terjadi dalam film. Selain itu, berbeda dengan film horor lain film ini tidak menggunakan musik latar untuk menambah nuansa seram dalam film. Jadi memang konsep film ini seperti film yang direkam para pengisi konten amatir yang dikelola secara profesional.
Terlepas dari konten horor yang bikin Kwik gak sanggup liat layar, film ini menyajikan sinematografi yang unik menurut Kwik. Kenapa unik? Karena penggunaan berbagai jenis kamera menghasilkan berbagai sudut pandang yang berbeda. Ada kamera biasa yang dibawa beberapa orang, beberapa dipasang di dalam gedung, ada kamera 360 yang menunjukkan tampilan ruangan secara menyeluruh, ada juga kamera go-pro yang dipasang di badan masing-masing pemain untuk menampilkan sudut pandang perspektif sang pemain sekaligus menampilkan mimik mukanya serta kamera drone yang digunakan untuk mengambil pemandangan dari ketinggian. Dengan variasi sudut pandang ini membuat penonton tidak bosan dengan tampilan monoton situasi dalam rumah sakit namun pada saat yang bersamaan terasa seakan-akan video dokumenter yang diambil para amatiran namun dengan kualitas dan teknik yang bagus.
Buat kalian yang suka nonton film horor lokal mungkin tampilan hantu dalam film ini tidak seseram film lokal, namun nuansa horor dan 'nyata' yang disajikan oleh film ini bagus banget menurut Kwik. Dari segi cerita, film ini memang hanya fokus dengan penelusuran misteri di rumah sakit jiwa ini namun hal itu menurut Kwik sah-sah aja karena memang genrenya horor dan sesuai dengan topik yang diangkat.
Aktor dan aktris dalam film ini bisa dibilang masih baru dalam dunia akting, pengalaman akting para pemainnya masih bisa dihitung jari dan kebanyakan hanya sebagai peran pendukung. Namun bukan berarti kemampuan akting mereka jelek ya... Kwik suka dengan akting para pemain film ini. Pas, gak dibuat-buat, gak kaku... Dan malah bikin Kwik jadi penasaran dan tertarik dengan proyek-proyek mereka lainnya. Terutama Wi Ha Joon sang pimpinan tim yang juga berperan sebagai adik Son Ye Jin di Something In The Rain, benar-benar menunjukkan karakter yang berbeda. Karakter pimpinan tim yang ambisius bisa dia gambarkan dengan baik dalam film ini. Ekspresi ketakutan para karakter tidak terkesan berlebihan juga.
Kesimpulannya Kwik suka film ini karena kesederhanaannya. Simple, singkat, namun dapat menyajikan misteri dan rasa horor yang seharusnya disampaikan. Pantas saja film ini heboh di negara asalnya. Apalagi buat Kwik yang penakut ya, beberapa adegan cukup membuat Kwik berpaling dari layar atau menutup mata... (hehe, maafkan Kwik yang penakut ya). Tapi sebenarnya tingkat keseramannya tidak seseram film horor lokal sekelas Jelangkung dan pengabdi setan kali ya. Jadi film ini Kwik rekomendasikan bagi kalian penggemar film horor yang ingin menyaksikan film horor dengan penyajian yang cukup unik. Bagi kalian yang agak penakut sebenarnya film ini cukup 'aman' sih untuk ditonton, tapi nontonnya jangan sendirian yak... hehehe... Nah, mumpung filmnya tayang di cgv sama cinemaxx nih, silahkan ditonton... Buat yang pengen ngerasain nuansa yang lebih real mungkin bisa cobaik fitur ScreenX-nya cgv (Kwik gak dibayar cgv ya, tapi kayaknya nih film bakal lebih 'berasa' horornya kalo pake ScreenX)
Sumber info Rumah Sakit Gonjiam: Koreaboo, Atlas Obscura
-Kwik-
Review:
Rumah sakit Gonjiam yang terletak di Gyeonggi-do, Korea ini disebut sebagai salah satu tempat paling seram di dunia oleh CNN. Banyak rumor yang beredar mengenai bangunan rumah sakit jiwa yang terbengkalai ini, mulai dari kisah pimpinan rumah sakit yang suka menyiksa para pasien, dan lainnya. Ada yang mengatakan bahwa rumah sakit ini ditutup setelah kematian misterius para pasien serta sang pemilik yang tiba-tiba menghilang. Ada kabar juga bahwa Gonjiam terpaksa ditutup terutama disebabkan oleh penurunan ekonomi, kondisi yang tidak higienis dan permasalahan dengan sistem pembuangan limbah. Seiring dengan makin parahnya persoalan limbah, sang pemilik pergi ke luar negeri dan tidak meninggalkan dokumentasi terkait tanah dan bangunan tersebut. Akhirnya rumah sakit tersebut tutup dan terbengkalai sejak saat itu. Yah, terlepas mana cerita yang benar-benar terjadi, rumah rakit ini menjadi salah satu urban legend di Korea Selatan sehingga menarik para peminat dunia mistis yang datang ke tempat ini untuk berfoto-foto maupun hanya membuktikan keberadaan makhluk lain di sana. Yak, sekarang lanjut masuk ke review film ini ya...
Penampakan bangunan rumah sakit gonjiam yang terbengkalai (cr: koreaboo) |
Sepertihalnya film horor pada umumnya ada banyak adegan mengagetkan dalam film ini. Yang unik dari film ini adalah sudut pandang perekaman video adalah kamera yang benar-benar dibawa oleh para pemain film serta kamera yang sebelumnya telah dipasang di dalam gedung. Hal ini membuat penonton merasa benar-benar mengalami kejadian yang terjadi dalam film. Selain itu, berbeda dengan film horor lain film ini tidak menggunakan musik latar untuk menambah nuansa seram dalam film. Jadi memang konsep film ini seperti film yang direkam para pengisi konten amatir yang dikelola secara profesional.
Terlepas dari konten horor yang bikin Kwik gak sanggup liat layar, film ini menyajikan sinematografi yang unik menurut Kwik. Kenapa unik? Karena penggunaan berbagai jenis kamera menghasilkan berbagai sudut pandang yang berbeda. Ada kamera biasa yang dibawa beberapa orang, beberapa dipasang di dalam gedung, ada kamera 360 yang menunjukkan tampilan ruangan secara menyeluruh, ada juga kamera go-pro yang dipasang di badan masing-masing pemain untuk menampilkan sudut pandang perspektif sang pemain sekaligus menampilkan mimik mukanya serta kamera drone yang digunakan untuk mengambil pemandangan dari ketinggian. Dengan variasi sudut pandang ini membuat penonton tidak bosan dengan tampilan monoton situasi dalam rumah sakit namun pada saat yang bersamaan terasa seakan-akan video dokumenter yang diambil para amatiran namun dengan kualitas dan teknik yang bagus.
Buat kalian yang suka nonton film horor lokal mungkin tampilan hantu dalam film ini tidak seseram film lokal, namun nuansa horor dan 'nyata' yang disajikan oleh film ini bagus banget menurut Kwik. Dari segi cerita, film ini memang hanya fokus dengan penelusuran misteri di rumah sakit jiwa ini namun hal itu menurut Kwik sah-sah aja karena memang genrenya horor dan sesuai dengan topik yang diangkat.
Aktor dan aktris dalam film ini bisa dibilang masih baru dalam dunia akting, pengalaman akting para pemainnya masih bisa dihitung jari dan kebanyakan hanya sebagai peran pendukung. Namun bukan berarti kemampuan akting mereka jelek ya... Kwik suka dengan akting para pemain film ini. Pas, gak dibuat-buat, gak kaku... Dan malah bikin Kwik jadi penasaran dan tertarik dengan proyek-proyek mereka lainnya. Terutama Wi Ha Joon sang pimpinan tim yang juga berperan sebagai adik Son Ye Jin di Something In The Rain, benar-benar menunjukkan karakter yang berbeda. Karakter pimpinan tim yang ambisius bisa dia gambarkan dengan baik dalam film ini. Ekspresi ketakutan para karakter tidak terkesan berlebihan juga.
Kesimpulannya Kwik suka film ini karena kesederhanaannya. Simple, singkat, namun dapat menyajikan misteri dan rasa horor yang seharusnya disampaikan. Pantas saja film ini heboh di negara asalnya. Apalagi buat Kwik yang penakut ya, beberapa adegan cukup membuat Kwik berpaling dari layar atau menutup mata... (hehe, maafkan Kwik yang penakut ya). Tapi sebenarnya tingkat keseramannya tidak seseram film horor lokal sekelas Jelangkung dan pengabdi setan kali ya. Jadi film ini Kwik rekomendasikan bagi kalian penggemar film horor yang ingin menyaksikan film horor dengan penyajian yang cukup unik. Bagi kalian yang agak penakut sebenarnya film ini cukup 'aman' sih untuk ditonton, tapi nontonnya jangan sendirian yak... hehehe... Nah, mumpung filmnya tayang di cgv sama cinemaxx nih, silahkan ditonton... Buat yang pengen ngerasain nuansa yang lebih real mungkin bisa cobaik fitur ScreenX-nya cgv (Kwik gak dibayar cgv ya, tapi kayaknya nih film bakal lebih 'berasa' horornya kalo pake ScreenX)
Sumber info Rumah Sakit Gonjiam: Koreaboo, Atlas Obscura
-Kwik-
0 comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan Komentar kalian !
Satu Komentar kalian memberikan motivasi bagi Kwik, Kwek, Kwak untuk menulis info & review terbaru
Terimakasih😊
No SARA!