Sejak investasi pada 'Okja' yang dibuat oleh pembuat film Korea Selatan yang terkenal, Bong Joon-Ho yang menarik perhatian media tahun lalu, Netflix secara agresif mengembangkan konten original Korea untuk menarik pemirsa Asia lebih besar lagi.
Perusahaan streaming raksasa Amerika ini memproduksi variety show original Korea “Busted!,” dibintangi komedian top Yoo Jae-suk, yang tayang perdana pada 4 Mei.
Acara ini sangat dinantikan karena memiliki member dan PD yang terkenal, beberapa dari variety show SBS yang paling terkenal “Running Man,” seperti Yoo Jae-suk, Lee Kang-soo dan PD Cho Hyo-jin. Acara ini juga bertabur bintang top Korea lainnya seperti aktor Ahn Jae-wook dan Sehun EXO, serta penyanyi dan entertainer Kim Jong-min, aktris Park Min-young dan Kim Se Jeong yang juga merupakan member utama acara ini.
“Busted!” juga adalah varshow terbaru Yoo Jaesuk setelah varshow terlamanya “Infinite Challenge” berakhir setelah tiga tahun berjalan.
Variety show ini, ditayangkan di 190 negara dengan 25 bahasa, akan memperlihatkan ketujuh member sebagai detektif-detektif ceroboh yang berusaha memecahkan misteri di tiap episodenya.
Netflix telah mengeluarkan banyak materi promosi untuk acara ini, tampaknya menyematkan harapan besar untuk masuk lebih dalam ke pasar Korea.
Untuk merubah kebiasan cara lama dengan mengunggah episode acara berseri pada waktu yang sama, perusahaan ini mengupload 10 episode acara ini dalam lima minggu, dengan merilis dua episode setiap minggu.
"Mempertimbangkan karakteristik dari acara misteri, kami menilai akan lebih mudah untuk meningkatkan ketertarikan pemirsa dengan merilis dua episode tiap minggu," kata seorang perwakilan Netflix.
Netflix juga melakukan kolaborasi dengan YG Entertainment, salah satu agensi terbesar, bersama SM dan JYP, untuk memproduksi berbagai acara dengan kolaborasi artis YG.
Perusahaan jasa streaming ini akan segara menayangkan bagian kedua 'stand up comedy' dari penulis & entertainer milik YG, Yoo Byung Jae berjudul “Yoo Byung-jae’s Black Comedy,” setelah bagian pertama medapat tanggapan yang cukup baik beberapa bulan lalu.
“Kami mengunggah ‘Yoo Byung-jae’s Black Comedy’ dengan 'subtiltle' (teks terjemahan) bahasa inggris, dan telah dikonfirmasi popularitasnya di negara lain termasuk Korea. Kami akan menyediakan bagian keduanya segera ,” kata perwakilan Netflix.
Juga dengan kerjasama produksi dengan YG, mungkin akan menjadi variety show original ke dua milik Netflix.
Berlatar belakang fiksi di departemen 'Future strategy' masa depan YG, “YG FSO (Future Strategy Office)” akan menunjukkan Seungri yang adalah member the K-pop boy BIGBANG dan koleganya yang problematik yang dikirim ke depatemen yang tidak populer untuk menyelamatkan perusahaan dari krisis dan dengan sukses kembali ke posisu mereka sebelumnya.
Artis YG lainnya, seperti Yoo Byung-jae, Daesung BIGBANG , iKON, WINNER, Sandara Park, Black Pink akan menjadi cameo. Ke delapan episode akan ditayangkan tahun ini menurut Netflix.
Perusahanan Streaming raksasa ini dengan agresif berinvestasi untuk konten dengan bintang Korea yang memiliki banyak penggemar di negara Asia lainnya, menyebarkan ketegangan antar stasiun tv lokal yang sudah mengalami penderitaan dari kompetiso ketat dari berbagai media dan platforms.
“Jika Netflix, dipersenjatai dengan anggaran besar untuk konten, dan terus memproduksi Variety Show dengan anggaran yang besar, kami kemungkinan tidak dapat menyainginya," kata seorang PD TV variety show yang namanya tidak ingin disebutkan.
Selain itu perusahaan ini juga akan merilis drama tahun ini yaitu “Love Alarm” berdasarkan webtoon karya Chon Kye-young dan “Kingdom” karya penulis pemenang penghargaan Kim Eun-hee dari drama “Signal” dan sutradara Kim Seong-hoon dari drama “Tunnel.”
Dibintangi Bae Doona, Ju Ji-hoon dan Ryu Seung-ryong, enam bagian drama “Kingdom” adalah drama Zombie berlatar belakang di zaman Joseon (1392-1910). Masih dalam masa syuting dan kemungkinan dirilis pada bulan Oktober.
Tapi kondisi ini cukup berbeda ketika perusahaan ini merilis jasa mereka di Korea tahun 2016. Permasalahan terbesar yang dialami Netflix adalah pertumbuhan yang lambat di pasar Korea pada awalnya karena keterbatasan konten berbahasa Korea dibandingkan perusahaan jasa streaming lainnya. Menyadari permasalahan itu, secara agresif Netflix menambahkan acara TV lokal dengan tujuan mempertahankan pelanggan dan melihat peningkatan besar jumlah pemirsa di Korea dan negara Asian lainnya. Diantara acara Korea yang terkenal yang tersedia adalah tvN “Prison Playbook” dan “A Korean Odyssey”; JTBC “MAN x Man” “Hyori’s Home Stay” dan OCN “Black.”
Netflix menolak menyebutkan jumlah resmi pelanggan Korea, mengatakan bahwa ini adalah informasi rahasia perbisnisan, tapi mengatakan jumlahnya dengan stabil meningkat.
Analis mengatakan bahwa Korea akan menjadi pasar yang semakin penting di Asia bagi Netflix karena berusaha untuk memberikan perbedaan dalam bisnisnya yang berpusat dalam bahasa Inggris.
Kelebihan dari konten Korea adalah rendah biaya tetapi memiliki kualitas nilai yang bagus.
“Okja” memiliki biaya $50 juta untuk produksi, menjadikan ini film berbahasa Korea termahal yang pernah ada. Namun anggaran ini masih lebih rendah ketimbang rata-rata Hollywood blockbusters. Drama berseri “Kingdom” dilaporkan memiliki biaya produksi 1.5-2 milyar won (US$1.4-1.8 juta) per episode, hanya seperlima dari rata-rata acara tv Amerika.
Sr: koreatimeus
Trans & Rewrite : Bebek K-Po
-Kwak-.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan Komentar kalian !
Satu Komentar kalian memberikan motivasi bagi Kwik, Kwek, Kwak untuk menulis info & review terbaru
Terimakasih😊
No SARA!