[REVIEW FILM] Persona (2019)

REVIEW FILM Persona (2019)

  • Judul Korea: Pereusona/ 페르소나
  • Sutradara: Lee Kyoung-Mi ("Love Set"), Yim Pil-Sung ("Collector"), Jeon Go-Woon ("Kiss Burn"), Kim Jong-Kwan ("Walking at Night")
  • Penulis:
  • Produksi : Mystic Story
  • Tanggal Rilis: 11 April 2019
  • Total Durasi: 89 menit.
  • Distributor: Netflix


Sinopsis:

Penjelajahan persona berbeda dalam koleksi eklektik empat karya dari empat sutradara Korea yang telah diakui secara kritis.
1. Love Set
Dua orang wanita terlibat dalam pertarungan sengit di lapangan tenis dan berusaha mengalahkan satu saa lain, tapi ternyata taruhannya lebih besar dari yang mereka sadari.
2. Collector
Seorang pria kebingungan yang ingin mengetahui kenapa wanita yang ia kencani menghilang pergi melancong dengan teman-teman pria tetapi wanita itu menuntut bukti akan cinta sejati
3. Kiss Burn
Ketika ia mendengar kisah temannya tentang bagaimana sang teman memiki tanda di wajahnya berasalah dari bercumbu dengan seorang pria, keduanya tanpa sengaja menyebabkan kecelakaan
4. Walking at Night
Seorang pria dan wanita menghabiskan waktu berjalan bersama dan berbicara tentang impian dan berbagai kenangan mereka bersama di masa lalu serta kematian.
-Netflix-

Pemeran Utama

  • IU / Lee Ji Eun
  • Bae Doo-Na - (Love Set)
  • Kim Tae Hoon -(Love Set)
  • Park Hae-Soo - (Collector)
  • Shim Dal Gi - (Kiss Burn)
  • Lee Seong Wook - (Kiss Burn)
  • Jung Joon Won  - (Walking at Night)

Review

Satu film dengan 4 segmen, tiap segmen memiliki cerita pendek yang berbeda-beda. Berjudul Love Set, Collector, Kiss Burn, Walk at Night. Dari film ini kita dapat meihat IU memainkan empat karakter yang berbeda dengan cerita yang unik.

Love set,Punya latar belakang yang berwarna, ceritanya juga simple, bisa beresiko agak membosankan untuk beberapa orang karena didominasi adegan bermain tenis, tapi bisa menonjolkan karakter yang IU perankan akan usahanya yang pantang menyerah. Collector, Dibanding ketiga cerita lain, segmen ini paling terasa misteriusnya, dialognya termasuk yang dalam namun sedikit rumit, mungkin karena berbicara tentang cinta makanya lebih rumit, dan setiap adegannya paling banyak memainkan imajinasi kita dibanding ketiga cerita yang lain. Kiss Burn, Kwak masih bingung itu bekas di tubuh teman IU beneran ciuman atau bekas yang lain. Cerita di segmen ini dikemas cukup imut kalau dibandingkan tiga yang lainnya. Endingnya cukup bikin Kwak terkejut dan tertawa bodoh sendiri. Walking at Night, Background hitam putih membuat segmen ini terlihat cantik di mata Kwak. Kwak sempat merinding sih di awal, tapi ternyata dialog tiap karakter di segmen ini cukup manis dan dalam. Walaupun mereka membahas kematian, segmen ini tidak mengerikan, malah terasa menyedihkan.Dari ke empat segmen, cerita favorit kwak adalah night walking, yang kedua adalah Collector, ketiga adalah Love Set, dan yang terakhir Kiss Burn. Kesamaan ke empat cerita di film ini adalah sama-sama menuntut kita untuk bermain dengan imajinasi dan manafsirkan sendiri arti dari setiap segmen yang ada. Pertama kali Kwak menonton film ini, kwak merasa film ini sangat aneh, tetapi setelah menonton setiap segmen untuk kedua kalinya Kwak mulai memahami tiap cerita dari film ini dan merasakan setiap sutradara di film ini memiliki gaya arahan yang unik dan kuat dalam karya mereka masing-masing.

Kalian mungkin nggak setuju dengan pendapat Kwak, tapi bagi Kwak akting IU untuk ke empat film pendek ini nggak istimewa, nggak jelek ya~~~ tapi nggak yang waow juga. Jujur Kwak lebih merasakan kehadiran IU ketimbang karakter yang ia mainkan. Setiap karakter yang ia perankan sebenarnya cukup variatif, tapi dari cerita yang satu ke cerita yang lain Kwak nggak terlalu merasakan perbedaan dari setiap karakter yang IU mainkan. Semuanya terasa serupa, nggak ada perbedaan yang bisa menonjolkan tiap karakter (oke penampilan tiap karakter emang beda tapi aktingnya relatif sama semua), semua terasa lebih ke IU, bukan karakter yang ia mainkan, padahal film ini bertajuk Persona. Mungkin memang ekspektasi Kwak yang terlalu tinggi ya.

Secara keseluruhan film ini unik dan imajinatif, setiap segmen juga mampu menonjolkan gaya arahan para sutradaranya, Kurang sesuai buat yang sedang enggan berimajinasi, karena tanpa imajinasi film ini akan terasa aneh dan kurang masuk akal. Film ini akan cocok banget untuk kalian yang ingin menonton karya film yang unik, dan film ini harus banget ditonton untuk fans IU.

Original By Bebek K-Po
-Kwak-

0 comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan Komentar kalian !

Satu Komentar kalian memberikan motivasi bagi Kwik, Kwek, Kwak untuk menulis info & review terbaru
Terimakasih😊

No SARA!