[REVIEW FILM] 1987: When The Day Comes


  • Judul: 1987: When The Day Comes
  • Sutradara: Jang Joon-Hwan
  • Penulis: Kim Kyung-Chan
  • Tanggal Rilis: 27 Desember 2017
  • Durasi: 129 min.
  • Genre: Drama / Berdasarkan Kisah Nyata / Periode-1980

Sinopsis:


Berdasarkan kisah nyata yang meliputi peristiwa June Democracy Movement pada tahun 1987 yang menjadi salah satu penyebab berakhirnya rezim militer Presiden Chun Doo-hwan. Protes para mahasiswa dimulai ketika seorang aktivis mahasiswa Park Jong-chul, yang berpartisipasi dalam demonstrasi pro-demokrasi melawan rezim, disiksa hingga meninggal saat sesi interogasi. Polisi dan pemerintah mencoba menutupi kasus tersebut, namun media dan para mahasiswa berusaha mengungkapkan kebenarannya. (Wikipedia, Asianwiki)

Pemeran Utama:

  • Kim Yoon-seok sebagai Komisaris Park Cheo-won
  • Ha Jung-woo sebagai Jaksa Choi Hwan
  • Yoo Hae-jin sebagai Sipir Han Byung-yong
  • Kim Tae-ri sebagai Yeon-hee
  • Park Hee-soon sebagai Letnan Jo Han-kyung
  • Lee Hee-joon sebagai Reporter Yoon Sang-sam

Review:

Masih ingat dengan film Taxi Driver??? Nah... Film ini menceritakan topik yang mirip, yaitu tentang pergolakan politik yang terjadi di Korea Selatan di era 1980-an. Dimulai dengan Gwangju Uprising pada tahun 1980 yang dikisahkan dalam Taxi Driver, kemudian pada tahun 1987 terjadilah pergolakan yang disebut sebagai "June Democratic Movement" atau "June Democratic Uprising". Kejadian ini diawali dengan meninggalnya seorang mahasiswa akibat disiksa saat interogasi oleh polisi mengenai keberadaan ketua radikal kampus. Karena polisi berusaha menutup-nutupi kejadian tersebut, para mahasiswa melakukan aksi untuk menuntut kebenarannya.

Sepertihalnya dengan Taxi Driver, film ini juga bersumber dari kisah nyata yang menceritakan tentang sejarah Korea Selatan. Meskipun kisah ini merupakan sejarah di Korea Selatan, bukan di Indonesia, tapi Kwik ikut merinding dan haru waktu nonton film ini. Sama seperti ketika menonton Taxi Driver, Kwik terlintas adegan peristiwa 1998 di Indonesia.


Para pemain dalam film ini bisa dibilang sudah sangat berpengalaman dalam dunia akting, baik layar lebar maupun layar kaca. Pembawaan karakternya sangat baik. Namun selama mengikuti cerita dalam film ini, Kwik bingung dengan begitu banyaknya karakter yang diperkenalkan. Terlalu banyak yang ingin diceritakan dalam durasi yang terbatas, sehingga cerita terkesan tidak fokus dan tidak jelas apa yang sebenarnya ingin diceritakan. Banyak karakter yang hanya muncul sebentar dan terlibat dalam konflik film ini namun tidak diperkenalkan dengan jelas latar belakangnya. Kwik rasa sayang banget sih, bakal lebih mantep lagi kalau dieksplore lebih dalam. Tapi bisa jadi memang sulit mengumpulkan data dan bahannya, karena ini terjadi sudah lama dan menyangkut tema "politik" yang mungkin agak tabu bagi sebaian orang.

Kwik salut dengan tim produksi yang mampu menghidupkan kembali adegan-adegan sejarah yang begitu mirip dengan aslinya. Memang tim produksi film dan drama Korea Selatan ini canggih dan 'niat banget'. Bisa dilihat dari proyek 'Reply' yang dengan sengaja mengumpulkan barang-barang dari jaman 90-an awal dan 80-an akhir demi membuat suasana seakan-akan benar-benar di masa lalu.

Secara keseluruhan film ini cukup menarik untuk ditonton, lumayan sekalian belajar sejarah negara Korea Selatan. Meskipun hampir separuh film agak membingungkan buat Kwik, tapi endingnya bener-bener bikin merinding...!!! Kwik sampe haru dan nyaris nangis liat video-video di akhir film ini. Mungkin Kwik juga terlalu berekspektasi tinggi dengan film ini setelah menonton Taxi Driver, jadi agak sedikit kecewa sih waktu nonton, tapi yah... lumayan lah... Klimaksnya cukup membuat kekecewaan Kwik terobati...

Score IMDB: 8.3/10

0 comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan Komentar kalian !

Satu Komentar kalian memberikan motivasi bagi Kwik, Kwek, Kwak untuk menulis info & review terbaru
Terimakasih😊

No SARA!