- Judul: The Spy Gone North (Judul Bahasa Inggris) / Operation (Judul Terjemahan) / 공작 / Gongjak
- Sutradara: Yoon Jong-Bin
- Penulis Naskah: Yoon Jong-Bin, Kwon Sung-Whee
- Produser: Kuk Soo-Ran, Han Jae-Duk, Son Sang-Bum
- Sinematografer: Choi Chan-Min
- Premier Dunia: 11 Mei 2018 (Cannes Film Festival)
- Tanggal Rilis: 8 Agustus 2018
- Durasi: 137 menit.
- Genre: Spy / Berdasarkan Kisah Nyata / Korea Utara
- Distributor: CJ Entertainment
Sinopsis:
Pada tahun 1993, laporan muncul bahwa Korea Utara sedang mengembangkan senjata nuklir. Mantan perwira militer Korea Selatan Park Suk-Young (Hwang Jung-Min) direkrut oleh National Intelligence Service (NIS) untuk menyusup para pejabat tinggi di Korea Utara dan mencari tahu tentang program mereka. Dia diberi nama sandi "Black Venus." Selain Park Suk-Young, hanya presiden Korea Selatan dan direktur urusan luar negeri NIS Choi Hak-Sung (Cho Jin-Woong) yang mengetahui keberadaan Black Venus.
Park Suk-Young kemudian melakukan perjalanan ke Beijing, China dengan penyamaran sebagai seorang pedagang dalam upaya untuk menarik perhatian pejabat kelas tinggi Korea Utara Ri Myung-Un (Lee Sung-Min) dalam sebuah kesepakatan bisnis. Seiring waktu berlalu, dia memperoleh kepercayaan Ri Myung-Un dan dia bahkan diberi kesempatan untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Il (Gi Ju-Bong). Namun pertama, tama, dia harus melewati Kepala Seksi Jung Moo-Taek (Ju Ji-Hoon) dari Departemen Keamanan Korea Utara (North Korea State Security Department).
Saat penyelenggaraan pemilihan presiden Korea Selatan tahun 1998, Park Suk-Young menemukan kesepakatan rahasia antara para pejabat tinggi Korea Selatan dan Korea Utara. Dia menjadi bimbang.
Pemeran Utama:
- Hwang Jung Min sebagai Park Suk Young
- Lee Sung Min sebagai Ri Myung Un
- Cho Jin Woong sebagai Choi Hak Sung
- Joo Ji Hoon sebagai Jung Moo Taek
- Park Sung Woong sebagai Han Chang Joo
(sr: Asianwiki)
skor imdb 7/10
Tomatometer rotten tomatoes: 100%
Review:
Diangkat dari kisah nyata operasi "Black Venus" yang dijalankan oleh NIS Korea Selatan setelah mendengar kabar mengenai adanya proyek pengembangan senjata nuklir oleh Korea Utara. Operasi ini merupakan operasi yang terkenal di Korea Selatan, karena mata-mata dalam operasi ini berhasil bertemu langsung dengan pimpinan Korea Utara saat itu (Kim Jong Il).
Pertama kali Kwik membaca sinopsis film ini, Kwik kira film ini akan berisi adegan aksi layaknya film dan drama tema 'mata-mata' lainnya. Namun ternyata Kwik disuguhi sebuah kisah seorang mata-mata dari sisi yang agak berbeda. Banyak adegan politis dan diplomatis. Penonton disuguhi potret hubungan kedua negara dari sisi yang berbeda. Sisi yang penuh intrik politik dan kepentingan. Benarkah persepsi yang selama ini kita punya?
Film ini mungkin akan terkesan membosankan bagi beberapa orang, karena film ini sebagian besar berisi adegan dialog 'perang dingin' para karakternya. Namun film ini juga seakan membuka sisi baru tema mata-mata dimana tidak selalu dipenuhi dengan adegan baku hantam namun tetap membuat deg-degan. Bagaimana seorang mata-mata tidak hanya harus mampu membela diri secara fisik, namun juga secara mental dan kemampuan berbicara. Pertarungan mental antara para karakter dalam film ini membuat penonton ikut tegang.
Jika selama ini kita hanya mengetahui sedikit tentang Korea Utara, dalam film ini ditunjukkan pemandangan alam dan kondisi di dalam Korea Utara yang jarang kita lihat dengan jelas. Di balik tertutupnya negara tersebut, Korea Utara menyimpan pemandangan alam yang cukup memikat hati. Tatanan kotanya yang rapi dan sangat berbeda dengan Korea Selatan, dimana nuansa kotanya lebih sunyi dan 'damai' terlepas dari hingar-bingar metropolitan.
Ketika hubungan antar negara yang tidak akur memaksa para penduduknya ikut terpisah dengan keluarga dan sahabat mereka. Pihak manakah yang harus kita bela? Negara? ataukah sahabat?
Bagi yang mencari selingan kisah romansa, sayang sekali porsi romansa dalam film ini bisa dibilang tidak ada. Namun kita tetap bisa menikmati nuansa keluarga dan persahabatan di dalamnya.
Kwik merekomendasikan film ini bagi kalian yang suka drama genre mata-mata dan intrik politik dan juga bagi yang suka tema hubungan Korea Selatan dan Korea Utara. Film ini juga cukup menarik bagi kalian yang suka tema kisah nyata. Tapi untuk kalian yang tidak suka jalan cerita yang lambat, adegan penuh dengan percakapan, tema cerita yang cukup berat, mungkin bisa skip film ini karena bisa saja kalian merasa bosan. Hehehehe...
Maaf ya, Kwik udah nonton film ini waktu Festival Film Korea 2018 kemarin, tapi selalu ketunda buat nulis reviewnya... hehehe... (maaf ya Kwik sok sibuk...) Bebek K-poers, ada yang sudah menonton film ini? Boleh bagi pendapat kalian di komen di bawah ya... 😉
-Kwik-
Pertama kali Kwik membaca sinopsis film ini, Kwik kira film ini akan berisi adegan aksi layaknya film dan drama tema 'mata-mata' lainnya. Namun ternyata Kwik disuguhi sebuah kisah seorang mata-mata dari sisi yang agak berbeda. Banyak adegan politis dan diplomatis. Penonton disuguhi potret hubungan kedua negara dari sisi yang berbeda. Sisi yang penuh intrik politik dan kepentingan. Benarkah persepsi yang selama ini kita punya?
Film ini mungkin akan terkesan membosankan bagi beberapa orang, karena film ini sebagian besar berisi adegan dialog 'perang dingin' para karakternya. Namun film ini juga seakan membuka sisi baru tema mata-mata dimana tidak selalu dipenuhi dengan adegan baku hantam namun tetap membuat deg-degan. Bagaimana seorang mata-mata tidak hanya harus mampu membela diri secara fisik, namun juga secara mental dan kemampuan berbicara. Pertarungan mental antara para karakter dalam film ini membuat penonton ikut tegang.
Jika selama ini kita hanya mengetahui sedikit tentang Korea Utara, dalam film ini ditunjukkan pemandangan alam dan kondisi di dalam Korea Utara yang jarang kita lihat dengan jelas. Di balik tertutupnya negara tersebut, Korea Utara menyimpan pemandangan alam yang cukup memikat hati. Tatanan kotanya yang rapi dan sangat berbeda dengan Korea Selatan, dimana nuansa kotanya lebih sunyi dan 'damai' terlepas dari hingar-bingar metropolitan.
Ketika hubungan antar negara yang tidak akur memaksa para penduduknya ikut terpisah dengan keluarga dan sahabat mereka. Pihak manakah yang harus kita bela? Negara? ataukah sahabat?
Bagi yang mencari selingan kisah romansa, sayang sekali porsi romansa dalam film ini bisa dibilang tidak ada. Namun kita tetap bisa menikmati nuansa keluarga dan persahabatan di dalamnya.
Kwik merekomendasikan film ini bagi kalian yang suka drama genre mata-mata dan intrik politik dan juga bagi yang suka tema hubungan Korea Selatan dan Korea Utara. Film ini juga cukup menarik bagi kalian yang suka tema kisah nyata. Tapi untuk kalian yang tidak suka jalan cerita yang lambat, adegan penuh dengan percakapan, tema cerita yang cukup berat, mungkin bisa skip film ini karena bisa saja kalian merasa bosan. Hehehehe...
Maaf ya, Kwik udah nonton film ini waktu Festival Film Korea 2018 kemarin, tapi selalu ketunda buat nulis reviewnya... hehehe... (maaf ya Kwik sok sibuk...) Bebek K-poers, ada yang sudah menonton film ini? Boleh bagi pendapat kalian di komen di bawah ya... 😉
-Kwik-
0 comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan Komentar kalian !
Satu Komentar kalian memberikan motivasi bagi Kwik, Kwek, Kwak untuk menulis info & review terbaru
Terimakasih😊
No SARA!